Ekstraksi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.SCHUM.) Dengan Metode Destilasi Uap dan Air (Kajian Suhu dan Lama Waktu Pengeringan). Dr. Ir. Sukardi, MS.
Main Author: | Ariy, Ita Triesna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186300/1/ITA%20TRIESNA%20ARIY.pdf http://repository.ub.ac.id/186300/ |
Daftar Isi:
- Rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K. SCHUM.) merupakan salah satu tanaman yang melimpah di Indonesia. Hasil penelitian Ravindran (2012) menunjukkan bahwa rimpang lengkuas mengandung minyak atsiri yang sangat potensial dimanfaatkan sebagai produk yang lebih bernilai tinggi. Kandungan minyak atsiri pada rimpang lengkuas merah diantaranya terdapat eucalyptol 40.92%, kavikol asetat 10.33%, cis β-fernesene 6.91%, 1-caryophillene 6.32%, 1-β-bisabolene 3.37%, β-elemene 3.23%, a-pinene 3.20%, β-sisquiphellandrene 2.32%, β-pinene 2.21%, Germacrene-D 1.90% (Sujono, 2019). Salah satu cara ekstraksi minyak atsiri adalah dengan metode destilasi air dan uap (Water and Steam Destillation). Metode ini paling sering digunakan dalam skala industri. Pada penelitian Rahmalia, dkk (2010), Rendeman minyak atsiri lengkuas merah dengan metode destilasi uap dan air yang diperoleh adalah 0,05% (v/b), Berdasarkan hasil penelitian Rialita, dkk (2015), dengan metode destilasi uap dan air mendapat rendemen sekitar 0.06% (v/b). Hasil tersebut masih menunjukkan nilai yang kecil dengan demikian perlu adanya perlakuan pendahuluan sebelum proses destilasi berlangsung yang bertujuan untuk membantu membuka sel minyak, sehingga pada proses destilasi laju penguapan minyak atsiri menjadi cepat serta minyak dapat terekstrak secara maksimal. Perlakuan pendahuluan yang dapat diterapkan adalah proses pengeringan rimpang lengkuas merah. Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu suhu dan lama waktu pengeringan. Level yang digunakan untuk suhu pengeringan adalah 50 oC; 60 oC; 70 oC, sedangkan untuk faktor lama waktu viii pengeringan adalah 2 jam; 4 jam; 6 jam sehingga menghasilkan 9 rancangan percobaan dengan 2 kali pengulangan. Data yang didapatkan dianalisa menggunakan analisa ragam (ANOVA). Parameter yang dilakukan yakni kadar air bahan, rendemen, indeks bias, berat jenis dan warna pada hasil ekstrak minyak atsiri serta perlakuan terbaik diuji kandungan kimia didalamnya menggunakan GC-MS. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan pengeringan tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen, warna L, warna a*, dan warna b* minyak atsiri rimpang lengkuas merah, sedangkan pada indeks bias dan berat jenis menunjukkan pengaruh yang nyata pada perlakuan faktor suhu pengeringan dan faktor lama waktu pengeringan. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan kontrol (tanpa pengeringan) dengan parameter yang diuji yang didapatkan yaitu rendemen sebesar 0.076%, indeks bias 1.4773%, berat jenis 0.8952 (g/ml), warna L 23.365, warna a* -0.995 , dan warna b* positif (+) kekuningan 3.78. Pada pengujian GC-MS terdapat 37 komponen kimia yang terdeteksi dimana didapatkan 6 komponen utama dengan nilai area tertinggi yakni 1,8-Cineole 27,347%; (Z)-.beta.-Farnesene 11.641%, 2-Beta.-Pinene 8.700%, Phenol, 4-(2-propenyl)-, acetate (CAS) 6.369%, 3-Cyclohexen-1-ol, 4-methyl-1-(1-methylethyl)- (CAS) 4.305%, dan cis-Ocimene 4.009%