Mitigasi Risiko Rantai Pasok Keripik Apel dengan Metode House Of Risk (HOR) (Studi Kasus Di Norokismo)
Main Author: | Pakpahan, Eki Nehemia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186245/1/EKI%20NEHEMIA%20PAKPAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/186245/ |
Daftar Isi:
- Kota Batu yang merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang memiliki hasil hortikultura yang melimpah. Produk unggulan hortikultura yang ada di kota Batu adalah buah apel. Apel (Malus sylvestris Mill) merupakan buah yang memiliki berbagai kandungan gizi yang bermanfaat. Pada tahun 2019 hasil produksi buah apel yang ada di kota Batu adalah sebesar 50525 ton. Buah apel menjadi salah satu objek daya tarik bagi kunjungan wisata kota Batu, sehingga buah apel dikembangkan menjadi olahan keripik apel. Salah satu unit usaha yang mengolah buah apel menjadi keripik adalah usaha keripik apel Norokismo. Usaha keripik apel Norokismo merupakan salah satu home industry yang bergerak dibidang agroindustri dengan produk unggulannya yaitu keripik apel norokismo dari buah apel manalagi. Permasalahan yang sering terjadi pada usaha keripik apel Norokismo adalah tidak konsistennya pasokan bahan baku dari supplier, harga bahan baku yang bersifat fluktuatif, adanya keterbatasan supplier, harga produk jadi keripik apel yang berbeda pada setiap kota, penyimpanan bahan baku dan produk jadi yang belum terkendali, pemesanan bahan baku yang belum terjadwal, adanya pengembalian (return) pada bahan baku dan produk keripik apel serta maintenance mesin utama yang belum terjadwal. Sehingga diperlukan beberapa tindakan pada penilaian risiko rantai pasok keripik apel. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengidentifikasi dan menilai risiko yang terjadi pada setiap aktivitas rantai pasok keripik apel Norokismo serta dapat menentukan strategi mitigasi risiko yang akan diterapkan. Salah satu penerapan strategi untuk dapat mengurangi setiap risiko yang muncul adalah dengan melakukan penilaian risiko dan strategi mitigasi risiko dengan menggunakan metode House of Risk (HOR). Metode House of Risk (HOR) yang terdiri dari dua fase yaitu HOR fase 1 digunakan untuk mengidentifikasi risiko serta dapat melakukan pengukuran kejadian risiko dan agen risiko. HOR fase 2 digunakan untuk melakukan penanganan risiko atau aksi viii mitigasi pada agen risiko yang terpilih dari fase 1. Adapun manfaat yang diperoleh dari analisis risiko ini untuk dapat mengurangi setiap kejadian risiko yang terjadi dari agen risiko, sehingga nantinya akan diperoleh strategi mitigasi risiko yang tepat terhadap rantai pasok. Berdasarkan hasil penelitian risiko rantai pasok pada usaha Norokismo yang bergerak dibidang pengolahan keripik apel yaitu terdapat 36 setiap kejadian risiko dan 33 agen risiko dengan agen prioritas yang terpilih sebanyak 2 agen. Agen yang dilakukan penanganan pada keripik apel usaha Norokismo yaitu buah apel yang bersifat musiman (A4) dan Kondisi pasar atau tingkat konsumen yang berubah-ubah (A23). Pada strategi mitigasi risiko rantai pasok keripik buah apel di usaha Norokismo terdapat sebanyak 6 strategi penanganan yaitu pada buah apel yang bersifat musiman (A4) dengan strategi penanganan penambahan jaringan supplier atau pemasok (PA1), melakukan pengendalian persediaan bahan baku (PA2), melakukan bersifat safety stock pada bahan baku buah apel (PA3), memperluas wilayah kebun (PA4). Agen penyebab risiko yang kedua dengan kondisi pasar atau tingkat konsumen yang berubah-ubah (A23). Adapun penerapan strategi yang dibuat yaitu pemetaan permintaan pasar (PA5) dan menambah jaringan pemasaran produk penjualan (PA6)