Analisis Postur Kerja di Stasiun Kerja Bottling Process ‘Ketjap Tjap Kuda’ dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA) di Perusahaan Ketjap Sampurna Tulungagung

Main Author: Putri, Candra Fungki Eka Retno
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186218/1/Candra%20Fungki%20Eka%20Retno%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/186218/
Daftar Isi:
  • Kecap merupakan produk fermentasi yang dimanfaatkan sebagai penambah rasa dan berbahan dasar kacang kedelai kemudian difermentasi hingga muncul mikroba pemercepat fermentasi seperti Aspergillus oryzae. Salah satu agroindustri yang memproduksi kecap fermentasi adalah Perusahaan Ketjap Sampurna Tulungagung dengan merk produk ‘Ketjap Tjap Kuda’. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut yaitu postur kerja kurang ergonomis serta penggunaan peralatan pendukung yang kurang sesuai saat melakukan proses bottling process produk kecap yang berlangsung selama 8 jam dalam sehari dengan kapasitas 300 botol berukuran 600 ml dan 500 botol berukuran 300 ml sehingga berisiko menimbulkan keluhan musculoskeletal bagi pekerja. Tujuan dari penelitian untuk penilaian postur kerja yang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal dan menganalisa tingkat risiko postur kerja pada proses bottling process kecap serta memberi ususlan perbaikan yang aman. Penelitian ini menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Quick Exposure Checklist (QEC). Penelitian ini menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mempermudah analisa keluhan musculoskeletal pada tubuh pekerja. Penilaian postur kerja metode REBA yaitu dengan membagi bagian tubuh menjadi 2 bagian yaitu grup A yang meliputi leher, punggung, kaki dan beban, serta grup B meliputi lengan atas dan bawah, pergelangan tangan dan skor genggaman. Penelitian metode QEC menilai gangguan risiko yang terjadi pada bagian belakang punggung, bahu, lengan, pergelangan tangan, dan leher. Hasil metode REBA dan QEC dibandingkan untuk dilihat seberapa besar tingkat korelasinya ix dijadikan acuan dalam memberi usulan perbaikan postur kerja pada Perusahan Ketjap Sampurna Tulungagung. Hasil perhitungan metode REBA dengan skor 2 pada aktivitas penataan produk ke dalam keranjang. Hasil perhitungan skor 5 pada aktivitas pengecekan kemasan botol, penutupan kecap botol, dan pelabelan produk. Hasil perhitungan skor 7 pada aktivitas penyegelan tutup produk dan skor REBA tertinggi yaitu 8 pada aktivitas pengisian kecap ke dalam botol. Perhitungan metode QEC dengan level eksposur terendah sebesar 44,7 % pada aktivitas pelabelan produk. Skor eksposur sebesar 62,5 % terjadi pada aktivitas pengecekan kemasan botol dan penyegelan tutup produk. Aktivitas penataan produk kedalam keranjang memiliki skor eksposur sebesar 68,75 %. Skor eksposur level tertinggi pada aktivitas penutupan kecap sebesar 85,2 % dan aktivitas pengisian kecap ke dalam botol sebesar 82,3 %. Hasil dari kedua metode menunjukkan stasiun kerja bottling process berisiko menimbulkan cedera muskoloskeletal yang disebabkan postur kerja dan fasilitas kerja yang tidak ergonomis. Perbaikan yang perlu dilakukan Perusahaan Ketjap Sampurna Tulungagung yaitu perbaikan postur tubuh pekerja dan pemberian istirahat untuk meregangkan otot. Perbaikan tata letak fasilitas serta perancangan fasilitas yang lebih nyaman dan aman untuk pekerja. Perlu diperhatikan juga terkait faktor psikososial seperti penambahan lampu untuk pencahayaan dan ventilasi yang memadai dalam ruang bottling process.