Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Inkubator Bisnis Permata Bunda Kota Bontang
Main Author: | Darmawan, Ahmad Raihan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186190/1/Ahmad%20Raihan%20Darmawan.pdf http://repository.ub.ac.id/186190/ |
Daftar Isi:
- Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda merupakan suatu kompleks bangunan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas di kota Bontang, Kalimantan Timur. Inbis Permata Bunda ini mempunyai sistem IPAL domestik sendiri untuk mengolah limbah domestik yang dihasilkan dari kompleks bangunan tersebut. Proyek IPAL Inbis Permata Bunda ini dirancang dan bekerja sama dengan PT. Pupuk Kaltim dalam program kerja CSR untuk perbaikan lingkungan. IPAL pada Inbis Permata Bunda ini baru selesai dibuat pada tahun 2019, dan mengalami redesain pada tahun 2020 dan baru difungsikan kembali selama sekitar dua bulan. IPAL Inbis Permata Bunda ini mempunyai 6 unit pengolahan. Unit pertama yaitu unit filtrasi. Saringan ini terdiri dari pasir, ijuk, batu, dan arang. Unit kedua merupakan bak pengendap awal. Unit ketiga adalah unit reaktor biofilter anaerob. Unit keempat adalah unit reaktor biofilter aerob yang dilengkapi dengan proses areasi menggunakan blower udara. Unit kelima bak pengendapan, berfungsi untuk memisahkan atau mengendapkan kotoran padatan tersuspensi (TSS) yang ada di dalam air limbah agar air olahan IPAL menjadi jernih. Unit keenam merupakan bak pembuangan untuk menampung limbah sebelum dibuang ke badan air. Karena IPAL ini masih baru berjalan setelah mengalami redesain, maka diadakan evaluasi untuk mengetahui kinerja IPAL ini. Maka dari itu dirasa perlu untuk dilakukan pengujian efisiensi dari IPAL tersebut agar memastikan kinerja IPAL ini kembali optimal dan sesuai dengan standar. Tujuan penelitian kali ini untuk menginventarisasi air limbah, mengevaluasi kinerja IPAL, dan melakukan review desain untuk memberikan rekomendasi IPAL Inbis Permata Bunda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian evaluatif formatif. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 hingga februari 2021. Evaluasi kinerja IPAL didasarkan pada inventarisasi sumber air limbah, evaluasi proses pengolahan, dan evaluasi outlet air limbah. Sampling dilakukan dengan metode grab sampling. Uji laboratorium dilakukan untuk memperoleh data dan selanjutnya akan dilakukan perhitungan kinerja untuk mengevaluasi IPAL tersebut. Perhitungan kinerja akan dibandingkan dengan referensi standar desain tiap unit. Parameter yang dijadikan acuan adalah pH, BOD, COD, TSS. Fe, dan Pb Hasil penelitian diperoleh debit inlet rata-rata 1,65 m3/hari dan debit puncak 2 m3/dt. Bak Filtrasi dengan efisiensi removal BOD 13,8%, COD dengan nilai efisiensi removal 77%, TSS 34%, Fe 52%, dan Pb 0%. Bak pengendap pertama dengan efisiensi removal BOD -5%, COD -4%, TSS 28%, Fe 7,4%, dan Pb 0%. Bak biofilter anaerobic dengan efisiensi removal BOD 4%, COD 10%, TSS -6%, Fe 21%, Pb 0%. Bak aerasi dengan efisiensi removal BOD 56%, COD 70%, TSS 81%, Fe 0,6%, Pb 0%. Bak pengendap 2 dengan efisiensi removal BOD 61%, COD 72%, TSS 69%, Fe 33%, Pb 0%. Outlet air limbah yang dihasilkan dari IPAL Inbis Permata Bunda sesuai dengan baku mutu Permen LH No. 68 tahun 2016. Secara keseluruhan kinerja IPAL masih berjalan dengan baik namun secara efisiensi waktu pengolahan masih terlalu lama akibat debit yang terlalu kecil. Selain daripada itu, masih ada kebocoran pada beberapa bak pengolahan.