Analisis Safety & Health Hazard Pada Proses Pekerjaan di Warehouse Alfamart branch Sumatera Utara Menggunakan Metode Job Safety Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis saat pandemic covid-19
Main Author: | Siregar, Macvin Frivaldo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186173/1/Macvin%20Frivaldo%20Siregar_175060700111033.pdf http://repository.ub.ac.id/186173/ |
Daftar Isi:
- Kegiatan pendistribusian barang menjadi hal esensial saat di masa pandemic covid-19. Kegiatan pendistribusian tidak dapat terlepas dari Gudang pendistribusian (distribution warehouse). Warehouse Alfamart branch Sumatera Utara merupakan salah satu warehouse distribution Alfamart yang memiliki luas fisik 8.754 m2 yang dapat diisi dengan 6.272 palet barang dan mencakup pengiriman ke 430-450 toko retail Alfamart.Sebagai warehouse yang besar, warehouse Alfamart branch Sumatera Utara belum menerapkan kebijakan K3 maupun SMK3 apapun, dan saat ini hanya mengikuti anjuran protokol kesehatan yang diterbitkan oleh Pemerintah terkait pencegahan penyebaran covid-19. Oleh karena hal tersebut, kegiatan di warehouse distribution layak mendapatkan sorotan karena tingginya tingkat pekerjaan dan timbulnya potensi bahaya melalui identifikasi alur proses pekerjaan warehouse dan beberapa gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja dirasakan oleh karyawan. Apabila potensi bahaya dapat diidentifikasi dan dilakukan analisa sebabpenyebab, maka angka kemunculan kecelakaan pun dapat menurun. Identifikasi serta analisa awal potensi bahaya dapat dilakukan dengan form Job Safety Analysis (JSA) melalui identifikasi proses pekerjaan secara rinci dan klasifikasi juga perangkingan potensi bahaya menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil observasi menemukan 42 potensi bahaya (hazard), dan digolongkan menjadi 15 klasifikasi potensi bahaya yang berbeda. Berdasarkan klasifikasi tingkat potensi bahaya yang terbagi menjadi 3 yaitu; basic risk, residual risk; dan predicted risk, diperoleh dari 15 potensi bahaya yang diidentifikasi, di tingkat basic risk terdapat 5 potensi bahaya dengan kategori “critical”, 6 potensi bahaya kategori “major”, dan 4 potensi bahaya kategori “minor”. Dilanjutkan kepada tahapan setelah melihat bagaimana potensi bahaya menjadi risiko di warehouse tersebut, selanjutnya pada tingkat residual risk terdapat 2 potensi bahaya kategori “critical” dan 7 potensi bahaya kategori “major”, dan 6 potensi bahaya lainnya mengalami penurunan menjadi kategori “minor”. Penelittian ini menghasilkan rekomendasi pengendalian potensi bahaya berupa perancangan perbaikan fasilitas kerja di warehouse. Substitusi fasilitas yang ada, pemasangan rambu-rambu bahaya dan poster, penerapan fasilitas pendukung kebijakan 5M untuk mencegah penyebaran virus covid-19,serta pemakaian APD berupa sarung tangan polyurethane