Review: Potensi Phytochemical Tanin dari Ekstrak Daun Sonneratia alba Sebagai Antiobesitas dan Antidiabetes

Main Author: Miranda Aulia Jasmine, Regyta
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186139/1/REGYTA%20MIRANDA%20AULIA%20JASMINE.pdf
http://repository.ub.ac.id/186139/
Daftar Isi:
  • Dalam limbah daun Sonneratia alba terdapat phytochemical tanin. Tanin dapat menjadi senyawa toksik dan antinutrisi jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Namun di samping itu tanin juga dapat berfungsi sebagai pencegah timbulnya berbagai penyakit dalam jumlah yang benar. Kadar tanin sebanyak 0,2 % - 0,5% pada pangan mampu menunjukan efek antiobesitas dan antidiabetes. Batas aman konsumsi tanin adalah sebesar 0,3%-0,6% dalam bahan pangan atau maksimal 560 mg/kg berat badan per hari. Kandungan tanin untuk penepungan langsung sebesar 8,90%, kandungan tanin yang tinggi harus diturunkan terlebih dahulu agar aman untuk dikonsumsi. Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai potensi phytochemical tanin sebagai antiobesitas dan antidiabetes. Metode penurunan tanin yang digunakan adalah fermentasi dengan Trichoderma viride. Fermentasi dengan Trichoderma viride terbukti mampu menurunkan kadar tanin hingga 0,23% pada tepung mangrove, sehingga menjadikan tepung mangrove memiliki potensi yang sama sebagai antiobesitas dan antidiabetes. Tanin juga terbukti berpotensi sebagai antiobesitas dan antidiabetes karena kemampuan yang dimilikinya. Tanin diketahui dapat memacu metabolisme glukosa dan lemak, sehingga timbunan kedua sumber kalori ini dalam darah dapat dihindari. Senyawa ini juga mempunyai aktivitas hipoglikemik yaitu dengan meningkatkan glikogenesis. Analisis toksisitas pada daun Sonneratia alba menunjukan bahwa Sonneratia alba non-toksik dan dapat dijadikan sebagai bahan pangan.