PENGARUH KERAPATAN MANGROVE TERHADAP KELIMPAHAN KEPITING BAKAU (Scylla spp.) DI PANTAI SYARIAH PULAU SANTEN, DESA KARANGREJO, BANYUWANGI

Main Author: Auranti, Prilia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186137/1/PRILIA%20AURANTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/186137/
Daftar Isi:
  • Kepiting bakau adalah hewan yang beradaptasi kuat dengan hutan mangrove dan memiliki daerah penyebaran yang luas. Hal ini disebabkan karena kepiting bakau memiliki toleransi yang luas terhadap faktor abiotik terutama pada suhu dan salinitas. . Ekosistem mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang di-dominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Keberadaan makanan alami kepiting bakau sangat dipengaruhi oleh kerapatan mangrove yang ada. Adanya kerapatan mangrove yang berbeda akan menentukan ketersediaan makanan alami yang berbeda pula yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan kepadatan kepiting bakau tersebut. kriteria lahan yang cocok sebagai tempat hidup kepiting bakau yaitu dengan suhu 25-35 C, kondisi pH sebesar 7,0-9,0 dan DO lebih dari 5 mg/L. Kepiting juga dapat hidup pada perairan dengan kadar garam berkisar 10-30 ppt. Keanekaragaman jenis kepiting bakau di Pantai Syariah Pulau Santen Banyuwangi terdapat 3 jenis yaitu Scylla serrata, Scylla tranquebaricca, dan Scylla olivacea. Faktor yang paling mempengaruhi kerapatan Mangrove di Pantai Syariah adalah DO dan Sedimen.