Eksistensi Tradisi Keduk Beji Pada Sumber Air Beji di Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupeten Ngawi

Main Author: Martiani, Wiwid Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185962/1/WIWID%20DWI%20MARTIANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/185962/
Daftar Isi:
  • Indonesia memiliki letak sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam melimpah ruah. Sehingga memiliki ragam sumber daya alam dan ekosistemnya masih terjaga yang pada umumnya memiliki potensi produksi sumber air yang berlimpah dan memiliki kualitas yang tinggi. Sumber mata air merupakan tempat dimana air tanah keluar menjadi aliran permukaan. Topografi daerah mempengaruhi ada atau tidaknya mata air, daerah seperti lereng yang terdapat batuan berpori mengandung banyak air. Indonesia juga merupakan bangsa yang memiliki ragam budaya. Terdapat budaya yang menjadikah ciri khas dari suatu daerah yaitu budaya petik laut, larung sesaji, nyadran, Keduk Beji dan masih banyak lainnya. Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta bentuk penghormatan kepada leluhur mereka yang sudha mewarisi tradisi tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan sejarah muncullnya tradisi Keduk Beji, mendiskripsikan pelaksanaan tradisi Keduk Beji serta tujuan dilaksanakannya. Mendeskripsikan upaya masyarakat untuk mempertahankan tradisi Keduk Beji. Mendeskripsikan dampak eksistensi tradisi Keduk Beji pada masyarakat Desa Tawun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif dengan sumber data dari data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini tidak menguunakan populasi namun menggunakan situais sosial yang meliputi tiga yaitu elemen aktor yakni Kepada Desa Tawun, Juru Kunci, ketua panitia, panitia dan pedagang. Elemen aktivitas yakni kegiatan Keduk Beji dan elemen tempat adalah Sumber Air Beji di Desa Tawun. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data yang dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif guna menganalisis hasil dari wawancara dan pengumpulan data dengan model interaksi Miles dan Huberman. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tradisi Keduk Beji merupakan tradisi dari warisan leluhur yang dilaksanakan setelah panen raya dna sesuai dengan penanaggalan Jawa Islam. Inti dan puncak tradisi Keduk Beji adalah pengedukan Sumber Air Beji yang dilkaukan oleh para laki-laki Desa Tawun dan pergantian air kendi yang ada di dalam Sumber Air Beji yang dilakukan oleh juru kunci. Tujuan utama tradisi Keduk Beji adalah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka Eyang Ludro Joyo dan ucapan rasay syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat Desa Tawun tetap mempertahankan tradisi Keduk Beji karena adanya faktor pendukung yaitu masih adanya semangat masyarakat yang masih ingin menjaga tradisi, antusiasme masyarakat, masih ada generasi yang meneruskan dan dukungan pemerintah. Namun juga terdapat faktor penghambat yaitu masih adanya masyarakat merasa tradisi Keduk Beji kurang relevan dengan era modern, namun selain itu tidak ada penghambat lainnya dikarenakan sudah tertutupi oleh faktor pendorong lainnya. Terdapat pemanfataan Sumber Air Beji selain digunakan sebagai tempat dilaksanakan tradisi Keduk Beji yaitu dalam bidang irigasi dalam membantu petani di Desa Tawun. Lalu bagi bidang perikanan yaitu mejaga dan melestrikan hewan bulusviii dan ikan lain yang dikeramatkan serta dalam bidang wisata yaitu mengisi kolam pemandian di taman wisata Tawun. Terdapat dampak eksistensi tradisi Keduk Beji yaitu berdampak secara ekonomi dan sosial. Saran bagi lembaga akademis agar mampu menjadikan suatu bahan infromasi untuk penelitian lebih lanjut dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai eksistensi tradisi pada sumber air mengingat keterbatas penelitian ini. Bagi pemerintah Kabupaten Ngawi mampu memberikan dukungan baik berupa materi dan moril kepada pihak yang bersnagkutan langsung agar tradisi Keduk Beji tetap terjaga sehingga dapat menjaga Sumber Air Beji melalui tradisi Keduk Beji. Bagi masyarakat diharapkan untuk masyarakat Desa Tawun dalam melestarikan tradisi Keduk Beji untuk tetap berpartisipasi dalam pelaksanaannya agar tradisi ini tidak hilang oleh zaman dan tetap dilestarikan