Pengaruh Ekstrak Daun Teh (Camelia sinensis) Terhadap Daya Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila Secara In Vitro

Main Author: Syabaningrum, Putriadji
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185957/1/PUTRIADJI%20SYABANINGRUM.pdf
http://repository.ub.ac.id/185957/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam yang terbagi menjadi tawar, payau, laut yang bisa meningkatkan ekspor perikanan. Untuk mencapai target produksi sesuai dengan yang diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara lain kegagalan produksi akibat serangan wabah penyakit ikan yang bersifat patogenik baik dari golongan parasit, jamur, bakteri, dan virus. Bakteri Aeromonas hydrophila adalah jenis bakteri yang bersifat patogen dan dapat menyebabkan penyakit sistematik serta mengakibatkan kematian secara masal. Penggunaan agen senyawa kimiawi dapat dilakukan untuk pengendalian mikroba di perairan dan perbaikan kualitas perairan. Hingga saat ini bahan yang sering digunakan untuk menanggulangi penyakit pada ikan budidaya adalah pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik, tetapi antibiotik dapat terakumulasi pada ikan. Saat ini terdapat metode yang aman dan efektif untuk mengobati penyakit ikan akibat bakteri yaitu dengan menggunakan bahan-bahan alami. Salah satu bahan alami yang bisa dijadikan obat adalah daun teh (Camelia sinensis) yang mempunyai kandungan zat kimia yaitu senyawa flavonoid, tanin dan katekin dimana senyawa ini bersifat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dosis maksimum ekstrak daun teh (Camelia sinensis) yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila dan untuk menentukan dosis MIC (Minimum Inhibition Concentration) yang dapat digunakan untuk uji cakram pada Bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini dilakukan di CV Sumber Rejeki Bandaran, Pasuruan, Jawa Timur pada bulan April 2021. Pada penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan pemberian ekstrak daun teh (Camelia sinensis) dengan dosis yang berbeda yaitu 100 ppm (A), 105 ppm (B), 110 ppm (C), 115 ppm (D), 120 ppm (E), dan control positif (+) menggunakan antibiotik Chloramphenicol 30 ppm serta kontrol negative (-) tanpa pemberian ekstrak. Penelitian ini menggunakan parameter uji yaitu hasil pengamatan zona bening yang terlihat di sekitar kertas cakram yang sudah ditumbuhi oleh bakteri Aeromonas hydrophila dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini didapatkan data hasil yaitu ekstrak daun teh (Camelia sinensis) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophilla dengan dosis minimum 100 ppm yang didapatkan dari uji MIC (Minimum Inhibition Concentration). Hasil rerata terbaik pada zona bening yang didapatkan dari uji cakram pada penelitian ini yaitu perlakuan 120 ppm (10,69 mm). Hasil penelitian menunjukan hubungan antara penambahan dosis perlakuan ekstrak daun teh merah terhadap diameter zona hambat yaitu berupa pola linier dengan persamaan y = -4,762 + 0,1274 dan koefisien R2 = 0,84. Data diatas menunjukan bahwa hubungan antara pemberian ekstrak daun teh (Camelia sinensis) dalam menghambat bakteri Aeromonas hydrophilla memiliki respon yang meningkat seiring dengan pertambahan dosis ekstrak