Deskripsi Laju Pertumbuhan, Biomassa, dan Kandungan Fikosianin Spirulina platensis pada Pemberian Pupuk Molase serta Campuran Pupuk Urea dan ZA

Main Author: Valentina Ambarita, Sela
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185943/7/SELA%20VALENTINA%20AMBARITA.pdf
http://repository.ub.ac.id/185943/
Daftar Isi:
  • Mikroalga Spirulina platensis telah banyak dibudidayakan dan berperan sebagai bahan pakan alami, pertumbuhannya membutuhkan nutrien yang mengandung N, P, K. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan laju pertumbuhan, biomassa dan kandungan fikosianin Spirulina platensis yang dibudidaya dengan pupuk molase serta campuran urea dan ZA. Penelitian ini menjelaskan 2 penelitian yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Penelitian pertama menggunakan pupuk molase dengan 3 perlakuan dosis (0.5 mL//L, 0.75 mL/L dan 1 mL/L). Penelitian kedua menggunakan campuran pupuk urea dan ZA menggunakan 3 dosis dosis I (Urea 10 mg/L + ZA 40 mg/L), dosis II (Urea 20 mg/L + ZA 40 mg/L), dan dosis III (Urea 30 mg/L+ ZA 40 mg/L). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) tingkat kepercayaan 95% dilanjutkan uji BNT lalu uji polinomial ortogonal. Parameter penunjang yang diukur setiap hari yaitu suhu, pH, dan salinitas sedangkan nitrat dan fosfat diukur pada awal dan akhir kultur. Kepadatan tertinggi Spirulina platensis pemberian pupuk molase (0.5 mL/L) hari ketiga yaitu 86.75 sel/mL dan laju pertumbuhan spesifik 0.65 /hari dan pupuk campuran urea + ZA (30 + 40 (mg/L)) yaitu 67.33 sel/mL dihari ketiga dengan laju pertumbuhan 0.43 /hari. Kepadatan berbanding lurus dengan laju pertumbuhan sehingga kepadatan tinggi maka laju pertumbuhan tinggi. Doubling time untuk pupuk molase (0.5 mL/L) jauh lebih cepat yaitu 1.07 /hari sedangkan campuran pupuk urea dan ZA (30 + 40 (mg/L)) yaitu 1.62 /hari. Nutrien pada pupuk molase mendukung Spirulina untuk membelah sel nya lebih cepat. Capaian biomassa tertinggi pada kultur Spirulina platensis yaitu pemberian pupuk urea + ZA (30 + 40 (mg/L)) sebesar 0.923 gr/L selama 5 hari kultur sedangkan pupuk molase (0.5 mL/L) sebesar 0.53 gr/L selama 4 hari kultur. Besarnya nitrat yang terserap (%) dapat mempengaruhi tinggi rendahnya biomassa Spirulina platensis. Campuran pupuk urea + ZA (30 + 40 (mg/L)) mampu menyerap nitrat sebesar 41.02% sedangkan molase (0.5 mL/L) yaitu 37.63%. Nitrat diperlukan Spirulina dalam mendukung aktivitas metabolisme. Kandungan fikosianin lebih banyak diperoleh oleh campuran pupuk urea + ZA (10 + 40 (mg/L)) sebesar 0. 793 mg/L sedangkan molase (0.5 mL/L) sebesar 0.058 mg/L. Pemanfaatan nitrogen yang optimal akan mempengaruhi tingginya fikosianin. Suhu, pH, dan salinitas pada media kultur optimal dan mendukung pertumbuhan Spirulina. Dengan demikian pupuk molase dan campuran urea + ZA berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, biomassa dan fikosianin. Untuk mendapatkan kepadatan sel Spirulina platensis tertinggi dengan waktu yang lebih cepat dapat menggunakan pupuk molase dosis 0.5 mL/L. Capaian biomassa tertinggi diperoleh oleh campuran pupuk urea + ZA (30 + 40 (mg/L)). Kadar fikosianin tertinggi dapat diperoleh dengan pupuk campuran urea + ZA dosis (10 + 40 (mg/L)). Penggunaan campuran pupuk urea dan ZA dalam penelitian ini lebih disarankan karena harga relatif lebih murah dan dapat diperoleh fikosianin yang tinggi.