Pengaruh Pemberian Pupuk Guano Dan Pupuk Walne Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan, Biomassa, dan Fikosianin Mikroalga Spirulina platensis

Main Author: Riski Sari Sihotang, Masdalipa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185936/7/MASDALIPA%20RISKI%20SARI%20SIHOTANG.pdf
http://repository.ub.ac.id/185936/
Daftar Isi:
  • Spirulina platensis adalah merupakan jenis alga hijau biru yang berukuran mikroskopis yang memiliki kandungan nutrisi yang penting. Dalam pertumbuhannya, Spirulina platensis membutuhkan nutrien sebagai sumber energi baik unsur hara makro maupun mikro. Pupuk guano adalah pupuk yang berasal dari kotoran burung laut dan kelelawar yang telah difermentasi dengan kandungan unsur hara kompleks. Pupuk walne merupakan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang kompleks karena merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk guano dan pupuk walne terhadap pertumbuhan, biomassa dan fikosianin Spirulina platensis serta untuk mengetahui jenis pupuk yang dapat memberikan pertumbuhan, biomassa, fikosianin yang terbaik terhadap Spirulina platensis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dilakukan dengan skala laboratorium dengan perlakuan sebanyak 7 dan 3 kali ulangan. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk guano (0.1 mL//L, 0.3 mL/L. dan 0.5 mL/L) dan pupuk walne (0.5 mL//L, 1.0 mL/L. dan 1.5 mL/L). Kultur dilakukan selama lima hari menggunakan 21 carboy ukuran 5 liter dengan volume air kultur 3 liter. Bibit yang digunakan sebanyak 600 mL. Parameter yang diukur yaitu parameter utama dan parameter penunjang. Parameter utama antara lain pertumbuhan, biomassa dan fikosianin. Pertumbuhan Spirulina platensis diamati setiap hari menggunakan haemocytometer dibantu Mikroskop Olmypus CX23. Perhitungan biomassa dilakukan pada saat fase eksponensial. Fikosianin di ekstraksi menggunakan metode freezing- thawing. Kadar fikosianin diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 620 nm dan 652 nm. Parameter penunjang yaitu suhu, pH, salinitas, nitrat dan fosfat. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95 % (a=0,05) dan dilanjutkan dengan uji BNT kemudian uji polynomial orthogonal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kutur Spirulina platensis dengan media guano diperoleh laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada dosis 0.3 mL/L dengan rata-rata sebesar 0.68/hari dengan r = 0,95. Nilai biomassa tertinggi terdapat pada dosis 0.3 ml/L dengan rata - rata 0.395 g/l dengan r = 0,98. Nilai fikosianin tertinggi terdapat pada dosis 0.1 ml/L dengan rata - rata 0.140 mg/l dengan r = 0.98. Sedangkan Kultur dengan media pupuk walne, diperoleh laju pertumbuhan tertinggi dengan dosis 1.5 mL/L dengan rata-rata 0.61/hari dengan r = 0.91. Nilai biomassa tertinggi terdapat pada dosis 1 ml/L dengan rata – rata 0.676 g/L dengan r = 0,95. Nilai fikosianin tertinggi terdapat pada dosis 1.5 ml/L dengan rata – rata 0.785 mg/L dengan r = 1.0. Nilai koefisien korelasi (r) merupakan nilai yang menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pupuk guano menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pupuk walne namun biomassa serta fikosianin yang lebih tinggi dihasilkan oleh pupuk walne. Laju pertumbuhan pupuk guano lebih tinggi dikarenakan fase eksponensialnya lebih cepat, namun kepadatan sel yang tinggi diperoleh dari pupuk walne. Oleh karena itu, pupuk terbaik untuk kultur Spirulina platensis yaitu pupuk walne.