URGENSI PENGATURAN PENGELOLAAN LIMBAH MASKER BEKAS PAKAI DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19”

Main Author: Oktama, Mohamad Hermanto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185844/1/MOHAMAD%20HERMANTO%20OKTAMA%20185010109111017-.pdf
http://repository.ub.ac.id/185844/
Daftar Isi:
  • Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dari adanya suatu permasalahan yang muncul akibat adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Adanya pandemi Covid-19 ini jelas menjadi suatu ancaman kesehatan bagi masyarakat dunia. Dengan adanya kondisi tersebut, dalam hal ini pemerintah telah banyak mengeluarkan suatu kebijakan yang isinya secara garis besar mengatur pola kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah dan menanggulangani penularan Covid-19 di masyarakat. Salah satu isi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tersebut adalah terkait dengan kewajiban penggunaan masker bagi orang yang beraktivitas di luar rumah. Akan tetapi, di satu sisi penggunaan masker oleh masyarakat saat ini justru dikhawatirkan dapat menjadi salah satu sumber penularan Covid-19. Hal tersebut sangat dimungkinkan apabila tidak terdapat suatu pola penanganan yang khusus untuk limbah masker bekas pakai masyarakat. Terlebih saat ini banyak ditemukan kasus dimana seseorang terkonfirmasi Covid-19 akan tetapi tidak muncul gejala yang ada (Orang Tanpa Gejala/OTG). Untuk perlu diketahui, saat ini di Indonesia belum terdapat suatu ketentuan hukum yang mengatur khusus mengenai pengelolaan limbah masker bekas pakai masyarakat selama masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dengan tidak adanya pengaturan yang khusus tersebut, dikhawatirkan hal tersebut dapat memperparah kondisi penularan Covid-19 yang ada. Berdasarkan hal tersebut, pada akhirnya penulis menarik 2 (dua) rumusan masalah yang ada. Adapun kedua rumusan masalah tersebut yakni: 1) Bagaimana pengaturan penanganan limbah masker bekas pakai non-pelayanan medis yang ada saat ini di Indonesia? Dan; 2) Bagaimana pengaturan penanganan limbah masker bekas pakai non-pelayanan medis yang ideal di Indonesia? Secara garis besar penulisan skripsi ini adalah merupakan penelitian yuridis normatif yang menggunakan metode pendekatan peraturan perundang-undanganix dan pendekatan perbandingan hukum. Untuk dapat menjawab permasalahan yang ada, dalam hal ini penulis menggunakan bahan hukum yang didapatkan dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Untuk mendapatkan bahan hukum tersebut, dalam hal ini teknik pengumpulan bahan hukum dari penelitian ini dilakukan melalui model kepustakaan (Library research). Dari bahan-bahan hukum tersebut, kemudian penulis akan melakukan penafsiran secara sistematis. Dari hasil analisis atas permasalahan yang ada, dalam hal ini didapatkan suatu kesimpulan bahwasannya pengaturan penanganan limbah masker bekas pakai non-pelayanan medis di tengah wabah Covid-19 yang ada saat ini di Indonesia masih belum memiliki kedudukan yang jelas. Di satu sisi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah memberikan penjelasan bahwasannya limbah masker bekas pakai masyarakat dalam hal ini adalah termasuk kategori sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Akan tetapi sebenarnya di sisi lain pengelolaan atas limbah masker bekas pakai tersebut tidak dapat dilakukan dengan mengikuti pola penanganan dan pengurangan limbah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tersebut. Lebih lanjut, pengaturan penanganan limbah masker bekas pakai non-pelayanan medis yang ideal di Indonesia khususnya atas pengelolaan limbah masker bekas pakai masyarakat di tengah wabah pandemi Covid-19 saat ini, dalam hal ini dapat melihat dan melakukan perbandingan atas pengelolaan masker bekas pakai masyarakat yang ada di beberapa negara di dunia