Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) pada Akar dan Daun Avicennia alba serta Sedimen di Kawasan Mangrove Pulau Lusi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Main Author: Diska Ryanggana, Henisya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185814/1/HENISYA%20DISKA%20RYANGGANA.pdf
http://repository.ub.ac.id/185814/
Daftar Isi:
  • "Spesies mangrove yang ditanam di Pulau Lusi yang mampu menyerap logam berat yaitu Avicennia alba. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi logam berat tembaga (Cu) pada sedimen, akar dan daun mangrove Avicennia alba serta mengetahui kemampuan mangrove Avicennia alba dalam mengakumulasi logam berat tembaga. Penelitian dilakukan pada bulan April 2021 di kawasan mangrove Pulau Lusi, Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sedangkan metode penentuan lokasi pengambilan sampel yang digunakan yaitu purpossive sampling. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 tahap berupa pengambilan sampel pada sedimen, akar dan daun mangrove di lapang dan analisis konsentrasi logam berat tembaga (Cu) menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) di laboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Data pendukung pengukuran sedimen yang diukur berupa parameter fisika dan kimia antara lain suhu, salinitas dan pH. Analisis data pada penelitian ini yaitu faktor biokonsentrasi (BCF), faktor translokasi (TF) dan fitoremediasi. Berdasarkan hasil uji AAS, konsentrasi logam berat tembaga (Cu) pada sampel sedimen di ketiga lokasi berkisar antara 0,6313 - 0,9303 ppm menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan US-EPA (2004) Cu = 49,98 ppm dan CCME (2015) Cu = 18,7 ppm. Konsentrasi logam berat Cu pada akar dan daun Avicennia alba berturut-turut yaitu berkisar antara 0,5720 - 0,6899 ppm dan 0,2154 - 0,4379 ppm. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa kemampuan penyerapan logam berat oleh akar lebih tinggi dibandingkan translokasi pada jaringan daun, hal ini ditunjukkan pada perhitungan faktor biokonsentrasi (BCF), faktor translokasi (TF) serta fitoremediasi (FTD). Hasil perhitngan BCF menunjukkan bahwa nilai BCF<1 artinya mangrove Avicennia alba disebut sebagai tanaman excluder. Nilai TF ketiga lokasi menunjukkan TF<1 yang artinya terjadi mekanisme secara fitostabilisasi. Perhitungan fitoremediasi menunjukkan hasil positif dan negatif."