IDENTIFIKASI DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIU DAN PARI DOMINAN YANG ADA DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) BRONDONG LAMONGAN

Main Author: Ainun Almawadah, Yulia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185796/2/Yulia%20Ainun%20Almawadah.pdf
http://repository.ub.ac.id/185796/
Daftar Isi:
  • Perairan Indonesia memiliki keragaman jenis hiu dan pari yang cukup tinggi. Sejumlah 221 jenis ikan hiu dan pari ditemukan di perairan Indonesia, yang terdiri dari 117 jenis hiu, 101 jenis pari, dan 3 jenis ikan hiu hantu yang termasuk ke dalam 44 suku. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa beberapa jenis ikan hiu dan pari telah mengalami penurunan populasi, bahkan ada yang sudah mengalami kepunahan. Beberapa dekade terakhir, tren penangkapan hiu telah makin berkembang mulai dari perikanan longline berskala kecil menjadi perikanan berskala besar. Hiu dan pari adalah kelompok spesies paling terancam di dunia. Menurut daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) setidaknya sekitar 31% hiu dunia terancam kepunahan. Dari data Statistik Perikanan tahun 2015, 60 persen total produksi hiu di Indonesia adalah kelompok hiu lanjaman seluruh famili Carcharhinidae dan 54 persen diantaranya merupakan hiu lanjaman jenis Carcharhinus falciformis. Pada kasus ini pemerintah mengeluarkan ketentuan mengenai larangan penangkapan ikan hiu dan pari, antara lain tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 59/PERMEN-KP/2014, Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 18/KEPMEN-KP/2013 tentang pelarangan ikan hiu dan pari. Pentingnya kelestarian spesies hiu dan pari diperlukan informasi mengenai pengidentifikasian dan aspek biologi hiu dan pari seperti hubungan panjang berat dan tingkat kematangan klasper jantan sehingga pelestarian akan hiu dan pari agar dilakukan dengan baik dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan pada bulan Februari 2020 – Maret 2020 untuk mendapatkan data hasil penangkapan hiu dan pari. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan wawancara dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Selain itu juga menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data lapang meliputi identifikasi spesies, pengambilan foto, dan pemberian kode. Pada penelitian ini didapatkan 272 data hiu dan 267 data pari yang dapat di enumerasi, setelah data tekumpul kemudian data di analisis dengan Ms. Excel untuk menyusun komposisi hasil tangkapan hiu. Penelitian ini menemukan 18 spesies yang terdaftar dalam red list IUCN maupun Apendiks II Cites sehingga perlu di lindungi dan dilestarikan. Spesies dominan yang tertangkap oleh alat tangkap cantrang yang di daratkan di PPN Brondong yaitu Carcharias taurus dan Dasyatis kuhlii. Hasil analisis hubungan panjang berat ikan hiu dan pari menyatakan bahwa keduanya memiliki pertumbuhan bersifat alometrik negatif dimana pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat. Hal ini disebabkan karena pa da bulan februari nilai b spesies Carcharias taurus dan Dasyatis kuhlii masing masing yaitu 0,8 dan 0,57 , pada bulan maret nilai b spesies Carcharias taurus dan Dasyatis kuhlii masing masing yaitu 0,6 dan 0,8. Perbandian kelamin jantan dan betina yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu 1:5 untuk ikan hiu dan 1:2 untuk ikan pari sehingga populasi dalam penelitian ini masih tergolong ideal. Analisis tingkat kematangan klasper jantan pada carcharias taurus menghasilkan 33% FC, 17% NFC dan 50 %NC sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar spesies ini ditangkap belum matang gonad (juvenil). Tingkat kematangan klasper jantan pada Dasyatis kuhlii menghasilkan 66% FC, 28% NFC dan 6% NC, sehingga dapat disimpulkan spesies Dasyatis kuhlii ditangkap dalam keadaan matang gonad.