POTENSI LESTARI IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis, Cantor 1849) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAMPERAN PACITAN
Main Author: | Hidayati Azizah, Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185790/2/Nurul%20Hidayati%20Azizah.pdf http://repository.ub.ac.id/185790/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Pacitan kaya akan potensi sumberdaya perikanan salah satunya adalah ikan tongkol komo (Euthynnus affinis), ikan ini termasuk ikan pelagis dalam family Scombridae. Angka konsumsi ikan di Kabupaten Pacitan sendiri yakni tahun 2015 mencapai 23 kg/kapita, 2016 sebesar 30,24 kg/kapita, 2017 sebesar 30,34 kg/kapita dan 2018 konsumsi ikan sebesar 31,11 kg/kapita. Ikan tongkol juga didaratkan di PPP Tamperan, Pacitan. Tahun 2015, stok ikan tongkol berada dalam kondisi yang kurang optimal. Oleh karenanya seiring dengan semakin tingginya angka konsumsi ikan di Pacitan menjadikan kelestarian ikan tongkol komo (Euthynnus affinis) penting untuk diketahui. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis sebaran ukuran panjang, hubungan panjang berat, faktor kondisi, daerah tangkapan ikan, MSY, JTB, tingkat pemanfaatan dan status pemanfaatan ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan Pacitan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan metode sampling berupa simple random sampling. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengukuran fork length dan berat ikan tongkol dengan jumlah 300 ekor. data sekunder berupa hasil tangkapan dan upaya penangkap ikan tongkol dengan purse sein tahun 2014-2020 untuk dihitung nilai MSY dengan model surplus produksi Schaefer. Model Schaefer dalam penggunaannya lebih mudah dan banyak peneliti yang menggunakan model ini untuk mengetahui potensi lestari. PPP Tamperan merupakan pelabuhan perikanan kategori C yang mampu menampung kapal dan jumlah hasil tangkapan banyak. Hasil sebaran panjang cagak ikan tongkol komo berkisar 17– 42 cm dengan rata-rata 26 cm. Hubungan panjang dan berat ikan tongkol yakni laju pertumbuhan allometrik positif dengan nilai b sebesar 3,3127. Nilai b>3 menunjukkan pertumbuhan berat lebih cepat dari pertumbuhan panjang. Faktor kondisi sebesar 0,9841 – 1,1448 artinya kondisi ikan tongkol kurang pipih, dikatakan baik untuk dikonsumsi dan menunjukkan kondisi lingkungan ikan dalam keadaan baik serta banyak makanan untuk metabolisme ikan. Daerah tangkapan ikan tongkol yang didaratkan di PPP Tamperan yakni sekitar 8-10o LS dan 108-111 o BT dimana daerah tersebut untuk kapal slereg dengan ukuran 30-60 GT. Perhitungan nilai MSY model Schaefer 274,772 ton/ tahun dengan upaya penangkapan optimum 414 trip/tahun dengan maksud batas tangkapan maksimum pada ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang boleh ditangkap sebesar 274,77 ton/tahun dengan upaya optimum sebesar 414 trip/tahun. Jumlah tangkapan diperbolehkan (JTB) sebesar 219,82 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan sebesar 96,54%. Tingkat pemanfaatan ini dikategorikan ke status pemanfaatan ikan tongkol di fully exploited atau pemanfaatan penuh dengan tingkat pemanfaatan kondisi ini diharapkan adanya montoring dan pengawasan terhadap pemanfaatan dan penangkapan diturunkan agar tidak overfished.