UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L) SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Klebsiella pneumoniae (ESBL) SECARA IN VITRO
Main Author: | Asiyah, Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185752/2/NURUL%20ASIYAH.pdf http://repository.ub.ac.id/185752/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara tropis di mana masih banyak ditemukan penyakit infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur. Klebsiella pneumoniae adalah bakteri penyebab infeksi yang meliputi infeksi nosokomial pada orang dewasa dan anak-anak, infeksi saluran pernafasan dan ISK. Bakteri ini merupakan patogen oportunistik yang menyerang pasien dengan sistem imunitas menurun maupun yang dirawat di ruang ICU. Klebsiella pneumoniae penghasil Extended Spectrum β-lactamase (ESBL) menunjukkan resistensi terhadap beberapa antibiotik. Enzim ESBL memberi sifat resisten terhadap hampir semua antibiotik β-lactamase kecuali golongan carbapenem dan cephamycin, sehingga perlu dikembangkan alternatif terapi lain. Tanaman pare dikenal masyarakat sebagai tanaman sayur tetapi mempunyai khasiat Kesehatan bagi manusia. Buah pare (Momordica charantia L) mengandung beberapa senyawa aktif bersifat sebagai antimikroba. Senyawa tersebut ialah senyawa flavonoid, alkaloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumonaie (ESBL) secara in vitro. Desain penelitian menggunakan true experimental laboratorium dengan metode difusi sumuran. Proses ekstraksi buah pare menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan konsentrasi ekstrak yang digunakan meliputi 25% 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50% dengan empat kali pengulangan. Selain itu digunakan kontrol positif yaitu antibiotik Meropenem dan kontrol negatif berisi aquades. Hasil penelitian menunjukkan pada konsentrasi 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50% terbentuk zona inhibisi berturut-turut sebesar 8.10mm, 8.13mm, 8.55mm, 8.57mm, 9.11mm, 9.13mm. Uji normalitas dan homogenitas menunjukkan data tidak normal dan tidak homogen, sehingga dilanjutkan dengan uji Kruskall Wallis. uji Kruskall Wallis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol buah pare berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae strain ESBL (sig=0,000; p<0,05). Sedangkan uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan sangat kuat dan semakin tinggi konsentrasi akan membentuk diameter zona hambat yang semakin besar (koefisien= 0,961). Kesimpulannya, ekstrak etanol buah pare mempunyai efek antimikroba terhadap Klebsiella pneumoniae (ESBL) secara in vitro dengan metode difusi sumuran.