Uji Tarik dan Pengaruh Variasi Pola Pilinan Bambu terhadap Kuat Lekat Balok Beton

Main Author: Jahuranto, Maria Veronika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1857/1/Maria%20Veronika%20Jahuranto.pdf
http://repository.ub.ac.id/1857/
Daftar Isi:
  • Penelitan Morisco (1999) menyelidiki bahwa bambu dapat digunakan sebagai pengganti tulangan baja karena mempunyai kekuatan tarik yang tinggi mendekati baja struktur. Bambu memiliki kelemahan yaitu pada sifat kembang susutnya karena sifatnya yang higroskopis yang menyebabkan berkurangnya kuat lekat dengan beton sehingga sangat rentan terjadi slip. Untuk itu bambu perlu diberikan perlakuan khusus untuk meningkatkan daya lekat antara tulangan dengan beton dengan cara dipilin. Pada penelitian ini akan diteliti lebih lanjut tentang kuat tarik bambu dan pengaruh variasi pola pilinan terhadap kuat lekat beton bertulangan bambu. Dicoba 3 pola pilinan untuk mengetahui pola pilinan mana yang dapat memberikan kuat lekat terbaik. Benda uji tarik dan pull out menggunakan Bambu Petung berumur 3-5 tahun yang diambil 6m dari pangkal. Balok bertulangan bambu yang digunakan dalam penelitian ini memiliki ukuran 40 cm x 15 cm x 30 cm, dengan variasi sampel 3 buah pola pilinan ukuran 0,4 cm x 0,4 cm masing-masing batang untuk pola 1 dan 3 sedangkan untuk pola 2 ukuran 0,4 cm x 0,4 cm sebnyak 2 buah dan 1 buah yang di tengah berukuran 0,5 cm x 0,5 cm. Pola 1 dipilin menyerupai kepang rambut, pola 2 dipilin dengan cara 2 buah tulangan 0,4 x 0,4 cm mengikat tulangan berukuran 0,5, dan pola 3 tulangan dipilin dengan cara dipuntir. Digunakan tulangan bambu polos berukuran 0,7 cm x 0,7 cm sebagai tulangan kontrol. Setiap pola pilinan terdiri dari 3 batang bambu sepanjang 124 cm. Digunakan pelapis sikadur untuk menambah lekatan antara tulangan dengan beton. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang. Waktu penelitian yang dilakukan adalah pada semester genap tahun ajaran 2016-2017. Hasil pengujian hasil kuat tarik bambu sebesar 48,90 Mpa dan berdasarkan hasil pengujian pull out bambu pilin didapatkan hasil kuat lekat bambu sebesar 1,18 MPa yang berasal dari tulangan bambu polos. Pada tulangan bambu pilin didapatkan tegangan tarik maksimum sebesar 85,84 Mpa yang berasal dari pola 1. Tulangan bambu pilin belum memperlihatkan perilaku cabut saat pengujian pull out sehingga tidak terlihat pengaruh variasi pola pilinan terhadap kuat lekat bambu. Jika terlihat dari pengaruh mutu beton yang dihasilkan, beton dengan tulangan bambu pilin memiliki mutu diatas rencana sehingga dapat menyebabkan terjadi ikatan yang kuat antara beton dengan tulangan bambu pilin tidak mengalami pergeseran atau tercabut saat dilakukan pengujian pull out melainkan langsung terputus saat mencapai beban maksimum.