Gambaran Seksisme Dalam Film Je Ne Suis Pas Un Homme Façile Karya Éléonore Pourriat
Main Author: | Deria, Wulan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185657/1/Wulan%20Deria.pdf http://repository.ub.ac.id/185657/ |
Daftar Isi:
- Perilaku seksis atau seksisme terhadap wanita menjadi salah satu hal yang dikritik dan diperjuangkan dalam second-wave feminism, tetapi pada kenyataannya hal ini masih terjadi hingga saat ini. Perilaku ini pun diangkat menjadi salah satu film karya Éléonore Pourriat. Penelitian berjenis deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran seksisme dalam sebuah film yang terpilih sebagai sumber data yaitu Je ne suis pas un homme façile yang dirilis pada tahun 2018. Adapun pendekatan yang digunakan adalah sosiologi feminis dan teori seksisme dalam kehidupan sehari-hari oleh Laura Bates (2014) serta didukung dengan teori male privilege oleh Sam Killerman (2017). Penulis tertarik melakukan penelitian ini guna menunjukkan apa saja perilaku seksis dalam kehidupan sehari-hari yang digambarkan dalam film ini. Selain itu, penulis tertarik karena penyampaian kritik feminis dalam film ini disampaikan dengan cara yang unik yaitu dengan pembalikan (reverse) yang mana membuat pria didiskriminasi dan mengalami perilaku seksis oleh perempuan. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya gambaran seksisme terhadap gadis remaja (Girls), seksisme terhadap wanita di tempat umum (women in public spaces), seksisme terhadap wanita di media massa (women in the media), dan seksisme terhadap wanita di tempat kerja (women in the workplace) yang digambarkan dialami oleh tokoh Damien dan pria lainnya dalam film ini. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah dapat menggunakan teori yang berbeda dengan penulis guna mendalami apa yang belum tersampaikan dalam penelitian ini atau mengangkat topik penelitian lain dari film ini. Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat mengkaji mengenai dekonstruksi gender ataupun mengenai male chauvinism yang terdapat dalam film ini.