Maskulinitas Tradisional yang Digambarkan oleh karakter “Sigurd” di dalam Hikayat “Völsunga Saga”
Main Author: | Prasetyo, Wiji Wahyu. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185648/1/WIJI%20WAHYU%20PRASETYO.pdf http://repository.ub.ac.id/185648/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang maskulinitas tradisional bangsa viking yang ditemukan dalam karakter pria “Sigurd” di dalam hikayat “Völsunga saga” dengan menggunakan teori David dan Brannon tentang maskunilitas (1976). “Völsunga saga” dijadikan sebagai objek penelitian dikarenakan hikayat tersebut dianggap sebagai saga yang tertua dan Sigurd dijadikan sebagai objek peneletian dikarenakan dia banyak disebutkan di berbagai saga dan puisi epik. Terlebih lagi, Sigurd dijadikan sebagai tauladan di budaya Viking. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja penggambaran maskulinitas tradisional pada karakter Sigurd di dalam “Völsunga saga”. Tujuan dari penelinitian ini adalah untuk mengetahui apa saja maskulinitas tradisional yang ada pada karakter Sigurd di dalam “Völsunga saga”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan data yang digunakan berasal dari perilaku dan ucapan Sigurd di dalam “Völsunga Saga” bab 13 – 30 yang diterjemahkan oleh Jackson Crawford pada tahun 2017. Setelah itu, peneliti membaca hikayat tersebut guna menghetahui data dan membuat daftar perilaku dan ucapan dari Sigurd yang dapat menunjukan maskulnitasnya. Setelah mengumpulkan data, peneliti mengidentifikasi data tersebut menggunkan teori maskulinitas dari David dan Brannon sebagai teori utama, guna mengetahui maskulinitas yang ada pada Sigurd, dan yang terakhir adalah membuat kesimpulan berdasarkan temuan dan diskusi tentang hal tersebut. Setelah melakukan analisis data, peneliti menemukan adanya 18 perilaku dan ungkapan dari Sigurd di dalam “Völsunga Saga” yang merepresentasikan. Maskulinitas tradisional bangsa viking. Maskulinitas yang ditemukan di dalam karakter Sigurd dibagi menjadi 4 karakteristik yang mana Sigurd memenuhi semuanya. Maka dari itu, maskulinitas tradisional bangsa viking dapat dilihat dari Sigurd Peneliti memiliki beberapa saran untuk peneliti berikutnya yang tertarik melakukan penelitian tentang peran, misalnya menggunakan hikayat lain untuk mengetahui apakah karakter tersebut memiliki peran gender yang sama dengan “Völsunga Saga” dikarenakan banyak hikayat yang memiliki latar belakarang era yang berbeda.