Analisa Tindak Tutur dalam Pidato Nadiem Makarim Berjudul “Bebaskan Guru dari Belenggu” pada Hari Guru Nasional
Main Author: | Emmanuella, Vania Maria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185638/1/vania%20maria%20emmanuella.pdf http://repository.ub.ac.id/185638/ |
Daftar Isi:
- Pada hari guru tanggal 25 November 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memberikan pidato yang berjudul, “Bebaskan Guru dari Belenggu”. Dari pidatonya ini, muncul berbagam reaksi yang muncul di media social seperti Instagram. Peneliti pada hal ini tertarik untuk meneliti pidato Nadiem Makarim dalam ilmu Pragmatik khususnya tindak tutur. Studi ini bertujuan untuk menganalisa tindak lokusi dan perlokusi dari pidato Nadiem Makarim di Hari Guru tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menjawab: (1) Apa tindak ilokusi yang ditemukan pada pidato Nadiem Makariem di Hari Guru berjudul. “Bebaskan Guru dari Belenggu”, dan (2) Bagaimana efek dari ilokusi yang diucapkan Nadiem Makariem dalam pidatonya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data diperolah melalui laman Twitter untuk teks pidato, dan Instagram untuk mengetahui komentar dari netizen. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan teori ilokusi dan perlokusi oleh Searle (1985). Hasil dari penelitian ini menuunjukkan bahwa terdapat beberapa tipe ilokusi yang digunakan oleh Nadiem Makarim pada pidatonya yaitu; Representative (13), Commissive (2), Directive (7), Declarative (1), Expressive (7). Nadiem Makarim menggunakan banyak memberikan gambaran dan fakta di lapangan di dalam pidatonya tersebut. Selain itu, Nadiem juga ingin menunjukkan rasa hormatnya kepada pendengar dan ingin menunjukkan bahwa ia bisa merubah keadaan. Lebih lanjut, ada beberapa tindak perlokusi yang ditemukan di kolom komentar Instagram yaitu tentang, upah guru, tugas administratif, menunjukkan mendukung, dan menunjukkan keraguan. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan Analisa terhadap seluruh bagian dari tindak tutur meliputi, lokusi, ilokusi, dan perlokusi dengan topik yang hangat dan berkembang di tengah masyarakat. Lebih lanjut, peneliti juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya untuk mengambil data dengan menggunakan kuesioner karena akan membuat lebih banyak diskusi.