Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) Sebagai Antiinflamasi dan Antibakteri pada Mencit Nifas yang diinfeksi Escherichia coli

Main Author: Noviani, Doris
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185509/1/TESIS_FK_DORIS%20NOVIANI_196070400111033%20-%20Doris%20Noviani.pdf
http://repository.ub.ac.id/185509/
Daftar Isi:
  • "Periode nifas merupakan masa rentan terjadinya infeksi yang menyumbang 11% dari semua kematian ibu secara global. Penyebab infeksi nifas dengan prevelensi tertinggi adalah oleh Escherichia Coli. Reaksi inflamasi dimulai dengan adanya sel bakteri yang muncul ke dalam tubuh yang kemudian menginduksi aktifasi makrofag sehingga memicu pelepasan sitokin proinflamasi terutama TNFα yang melebihi batas normal dapat berdampak pada kerusakan jaringan yang tak terkendali yang berlanjut pada syok septik dan kematian. Pengobatan terhadap infeksi adalah menggunakan antibiotik, namun menimbulkan resistensi sehingga diperlukan penelitian untuk memperoleh kandidat antibakteri yang baru dari bahan alam dan mudah diperoleh. Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) merupakan bahan alam dan telah dikonsumsi turun temurun khususnya daerah Kalimantan untuk pengobatan infeksi dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) sebagai efek antiinflamasi dan antibakteri pada limpa mencit nifas yang diinfeksi E.coli. Penelitian dilakukan secara true experimental post test only control group design. Mencit secara acak dibagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 5 mencit yaitu kelompok kontrol (-), kontrol (+) merupakan mencit nifas yang diinfeksi E.coli dengan dosis 1x107CFU/mL dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diinfeksi E.coli dan diberi dosis ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) menurunkan sitokin proinflamasi TNFα dengan masing-masing 91.620, 85.026, 88.650 ng/L dan menurunkan jumlah koloni pada limpa 71.20 11.20, 77.40 CFU/mL. Pemberian ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) pada dosis 100mg/kgBB telah mampu menurunkan kadar sitokin proinflamasi TNFα dan jumlah koloni. Ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) memiliki senyawa aktif fenol, flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan triterpenoid sebagai antiinflamasi dan antibakteri. Walaupun terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan dosis 400mg/kgBB namun tidak melebihi kontrol (+) dikarenakan adanya reaksi merugikan yakni respon terhadap senyawa bioaktif yang tidak diinginkan dapat terjadi pada dosis lebih tinggi. Senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman obat hampir selalu toksik apabila diberikan dalam dosis tinggi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji toksisitas dosis ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) terhadap bakteri E.coli."