Desain dan Analisis Penggunaan Static VAR Compensator (SVC) untuk Perbaikan Profil Tegangan dengan Adanya Injeksi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 15 kVA pada Sistem Distribusi Sistem Penyulang Pujon-Malang

Main Author: Samosir, Tumpak
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185482/1/TUMPAK%20SAMOSIR.pdf
http://repository.ub.ac.id/185482/
Daftar Isi:
  • Sistem tenaga listrik adalah sebuah jaringan terinterkoneksi yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit ke pengguna. Penyulang pujon merupakan penyulang tipe radial yang mendapat suplai daya energi listrik dari gardu induk Sengkaling, Malang. Pendistribusian daya listrik sering menjadi masalah karena karena jarak yang dilayani tersebar, jauh dari pusat pembangkit dan kecenderungan jaringan tegangan menengah bebannya bersifat induktif. Makalah ini mengangkat studi perbaikan kualitas tegangan dan rugi-rugi daya pada penyulang Pujon Malang. Penyulang pujon bersifat radial murni yang terbentang sepanjang 56,397 km. Adapun alternatif solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan di atas dapat dilakukan dengan melakukan Injeksi Pembangkit terdistribusi dengan memanfaatkan potensi pembangkit terdistribusi. Sistem pembangkit terdistribusi ini pada umumnya berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) yang dikembangkan sekarang ini tidak saja untuk skala unit pembangkit dengan daya yang besar tetapi dengan daya berskala kecil tetapi diharapkan dapat masif dari segi jumlah. Pembangkit tersebar ini bisa berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mini/Mikro-hydro (PLTMH). Untuk mengatasi masalah tegangan turun dan rugi-rugi daya pada sebuah penyulang dapat dilakukan dengan pemasangan Static VAR Compensator(SVC). SVC merupakan peralatan yang digunakan untuk mengurangi rugi-rugi daya, meningkatkan aliran daya dan meningkatkan profil tegangan suatu sistem. Pemasangan svc pada penyulang Pujon akan disimulasikan dengan menggunakan software etap. Simulasi Pemasangan SVC dengan adanya injeksi PLTMH (pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) berhasil menaikkan tegangan pada penyulang Pujon. Dengan kapasitas SVC sebesar Q = 1329 KVAR pada bus 92 dan Q = 1664 KVAR pada bus 107, penyulang Pujon yang awalnya terdapat sekitar 66 % dari total 118 bus dengan tegangan dibawah 18 kV dimana tegangan bus terendah adalah V = 0,8872 pu. Setelah dilakukan simulasi pemasangan SVC pada bus 92 dan 107 menggunakan software ETAP, tegangan bus terendah V = 0,8872 pu menjadi V = 0,9115 pu dan Rugi-rugi daya aktif dan reaktifnya sebelum dilakukan pemasangan SVC P = 414,7 kW dan Q = 244,6 kVAR menjadi P = 350,7 kW dan Q = 201,0 kVAR.