Penggunaan Perekat Limbah Tepung Porang dan Tapioka pada Papan Partikel dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Batang Tembakau

Main Author: Maurizka Arliansy, Bella
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185291/1/SKRIPSI_FTP_BELLA_165100201111066%20-%20Bella%20Maurizka.pdf
http://repository.ub.ac.id/185291/
Daftar Isi:
  • "Dewasa ini, ketersediaan bahan baku kayu berkurang karena terbatasnya lahan perhutanan sehingga membuat para pelaku industri kayu olahan seperti papan partikel mulai bergeser mencari alternatif bahan baku untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bahan baku utama dalam produksi papan partikel adalah material penguat atau pengisi dan perekat. Bahan baku substitusi sebenarnya relatif mudah dicari karena bisa didapatkan dari sisa olahan produksi bahan pertanian dan perkebunan. Di Indonesia, perkebunan kelapa sawit terus mengalami perluasan areal yang sejalan dengan hasil produksi dan limbah hasil pengolahannya. Terdapat sebesar 23% limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dari total produksi minyak kelapa sawit. Serat TKKS sudah banyak digunakan sebagai material penguat komposit karena ringan namun kuat sehingga dapat dijadikan bahan baku substitusi untuk pembuatan papan partikel. Selain itu, industri produk tembakau dan rokok di Indonesia pun turut menyumbang limbah yang berlimpah. Batang tembakau merupakan limbah padat terbesar dari hasil pemanenan daun tembakau. Limbah ini mengandung lignoselulosa dengan kerapatan yang lebih rendah dari kayu namun memiliki potensi sebagai bahan pengisi (filler) papan partikel. Perekat yang digunakan pada penelitian ini ada dua jenis, yaitu limbah tepung porang yang belum pernah diteliti penggunaannya pada papan partikel dan perekat tapioka yang sudah lebih umum digunakan. Dalam penelitian ini digunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan perbandingan komposisi fraksi massa campuran partikel dengan jenis perekat. Variasi komposisi bahan yang digunakan serat TKKS dan batang tembakau dengan perbandingan 35:15%, 25:25%, dan 15:35%. Sedangkan jumlah perekat limbah tepung porang dan tapioka yang digunakan tetap yaitu 50%. Data kemudian dianalisis dengan ANOVA dan uji DMRT 5%. Seluruh pengujian fisik papan partikel memenuhi SNI 03-2105-2006. Namun dari hasil pengujian mekanik, hanya pada papan dengan komposisi serat tandan kosong kelapa sawit : batang tembakau 35:15% berperekat tapioka dan papan dengan komposisi serat tandan kosong kelapa sawit : batang tembakau 25:25% berperekat tapioka yang memenuhi nilai MOR sesuai SNI 03-2105-2006. Kata Kunci: Batang Tembakau, Limbah Tepung Porang, Papan Partikel, Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit, Tapioka"