PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DI CV HJ. DIYA FOOD DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING
Main Author: | Nanda Rahmasari, Tri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185249/1/TRI%20NANDA%20RAHMASARI.pdf http://repository.ub.ac.id/185249/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia semakin potensial dan banyak peminat, CV Hj. Diya Food menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi dan menjual petis berbahan dasar sari pati ikan tuna di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Industri makan dan minuman yang semakin potensial dan banyak peminat mengharuskan CV Hj. Diya Food untuk merencanakan langkah strategi yang tepat, agar perusahaan dapat terus bersaing dalam industri tersebut. Salah satu strategi yang tepat yaitu dengan menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas suatu produk dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah tata letak fasilitas (Sofjan Assauri, 2009:362). Tata letak fasilitas pada CV Hj. Diya Food masih belum direncanakan dengan benar, hal ini dapat dilihat pada lantai produksi dimana semua alat dan mesin masih bergabung dalam satu ruangan, belum mempertimbangkan kebutuhan fasilitas, ruang gerak, aisle ataupun allowance hal ini menyebabkan jarak tempuh produksi tidak optimal dan hal ini yang menyebabkan produktivitas tidak maksimal. Perancangan ulang tata letak fasilitas dilakukan dengan metode Systematic Layout Planning (SLP), dengan input data berupa hubungan kedekatan dari Activity Relationship Chart (ARC) di kedua lokasi, penentuan masing-masing luas area, pertimbanganpertimbangan modifying consideration dan keluhan/batasan di practical limitation. Selanjutnya membuat beberapa alternatif layout dengan bantuan software BLOCPLAN yang menghasilkan 20 alternatif layout awal yang kemudian dikerucutkan lagi menjadi 3 alternatif layout terbaik berdasarkan pertimbangan nilai Adjacency score, R-Score dan Rel-Dist score. Sehingga layout yang memenuhi kriteria untuk Lokasi 1 adalah layout 1, layout 15 dan layout 18. Dan untuk Lokasi 2 yaitu layout 2, layout 5, dan layout 17. Setelah didapatkan 3 alternatif layout selanjutnya membuat simulasi dengan software ARENA pada existing layout dan merancang simulasi dari 3 alternatif layout terbaik tersebut. Setelah dilakukan simulasi didapatkan hasil bahwa untuk Lokasi 1 Alternatif 2 (layout 15 dari BLOCPLAN) karena memiliki nilai Adj-Score sebesar 0,86, R-Score sebesar 0,77 dan nilai Rel-Dist Score sebesar 387 dengan total jarak perpindahan terkecil sebesar 642,3 m dan dapat meningkatkan hasil produksi menjadi 37 kg petis siap kemas yang lebih besar dari rata-rata output produksi aktual yaitu sebesar 34 kg. Dan untuk Lokasi 2, alternatif layout yang dipilih adalah Alternatif 3 (layout 17 dari BLOCPLAN) karena memiliki nilai Adj-Score sebesar 1,00, RScore sebesar 0,72 dan nilai Rel-Dist Score sebesar 227. Jarak total yang diperlukan adalah sebesar 25,08 m yang merupakan jarak paling kecil diantara alternatif lainnya. Perbandingan jarak perpindahan material alternatif layout terpilih dengan existing layout, pada Lokasi 1 sebesar 642,3 m – 640,67 m = 1,63 m atau sebesar 0,97% lebih besar jarak alternatif layout terpilih dari pada existing layout. Hal ini dikarenakan adanya perpindahan workstation pengemasan dari Lokasi 2 ke Lokasi 1, sehingga menambah jarak perpindahan antar workstation pada Lokasi 1. Dan untuk Lokasi 2, perbandingan jarak perpindahan material antara existing layout dengan alternatif layout terpilih sebesar 26,84 m – 25,08 m = 1,76 m atau sebesar 0,6% lebih besar jarak pada existing layout.