Struktur Rupa dan Makna Simbolik Topeng Dongkrek Krido Sakti di Desa Mejayan Caruban Kabupaten Madiun

Main Author: Mustika, Ratna
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185211/1/RATNA%20MUSTIKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/185211/
Daftar Isi:
  • Dongkrek merupakan kesenian yang dipentaskan dengan ciri khas menggunakan topeng dengan karakter perwujudan tokoh-tokoh tertentu. Topeng topeng tersebut mempunyai nilai simbolis serta unsur pendukung dalam sejarah sebagai gambaran watak dalam peran kesenian ini. Sanggar Krido Sakti merupakan salah satu penerus dari kesenian Dongkrek yang masih bertahan mempergunakan topeng sebagai media pertunjukannya hingga saat ini. Topeng dongkrek di sanggar Krido Sakti diantaranya : (1) Raden Lo Prawirodipuro, (2) Roro Tumpi, (3) Roro Perot, (4) Gendruwo Hitam, (5) Gendruwo Merah, (6) Gendruwo Kuning, dan (7) Gendruwo Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur rupa dan mengungkap makna simbolik topeng Dongkrek Krido Sakti di Desa Mejayan Caruban Kabupaten Madiun. Pendekatan kualitatif dan analisis dokumen digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian diperoleh dari hasil rekaman wawancara dari subjek penelitian dari objek topeng dongkrek. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan alur proses analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman (1984). Hasil penelitian ini 1) Dalam Struktur rupa topeng dongkrek sanggar Krido Sakti mempunyai bentuk dasar wajah oval dan kotak. Bentuk dasar oval di dominasi oleh tokoh yang menyerupai wajah asli manusia (Raden Lo Prawirodipuro, Roro Tumpi dan Roro Perot). Sedangkan bentuk dasar kotak di miliki oleh wajah karakter genderuwo (Gendruwo Hitam, Merah, Kuning, dan Putih). 2) Makna simbolik topeng dongkrek tidak lepas dari ajaran kebenaran yang selalu menang, ketenangan, kesabaran, keyakinan, kesahajaan, dan kerja keras yang di perankan setiap tokohnya. a) Makna simbolik peran baik, bijaksana, memiliki nafsu Mutmainah, mampu mengendalikan hawa nafsu dan taat pada agama terdapat pada topeng Raden Lo Prawirodipuro. b) Tokoh Raden Ayu (abdi Raden Lo Prawirodipuro) memiliki makna simbolik nafsu mutmainah, dapat mengendalikan hawa nafsu dan selalu berdoa untuk meminta bantuan Tuhan. c) Topeng Roro Perot mempunyai wajah manusia yang mempunyai bibir perot, makna simbolis dari abdi Raden Lo Prawirodipuro ini mempunyai sifat setia dan patuh namun juga mempunyai watak yang kurang baik yaitu sering membicarakan keburukan-keburukan orang lain. d) Dari keempat topeng genderuwo juga mempunyai makna simbolik perwujudan karakter baik dan karakter jahat. Karakter baik di wakili dari wajah genderuwo berwarna putih dan kuning, sedangkan karakter jahat diwakili wajah hitam dan merah