Eksistensialisme Seperti yang Digambarkan dalam NieR:Automata
Main Author: | Syabilla, Mohammad Iqbal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185087/1/MOHAMMAD%20IQBAL%20SYABILLA.pdf http://repository.ub.ac.id/185087/ |
Daftar Isi:
- Video game juga bisa dipakai sebagai media untuk menyampaikan suatu cerita. NieR:Automata akan dijadikan sebagai subjek untuk penelitian ini. Peneliti mengasumsikan bahwa ada simbol eksistensialisme di dalam narasi NieR:Automata. Oleh karena itu, fokus dari studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana simbol eksistensialisme digambarkan oleh NieR:Automata, dengan menggunakan pendekatan struktural dan metode semiotic. Studi ini menggunakan metode kualitatif interpretive, untuk mencari tahu simbol eksistensialisme yang digambarkan dengan menggunakan metode semiotik. Berkaitan dengan data, cutscene dan dialog dari karakter di dalam game akan digunakan sebagai sumber dari data. Studi ini hanya akan menggunakan playthrough pertama dari video game ini. Hasil dari studi ini dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan teori eksistensialisme ke narasi di dalam game, ada enam simbol yang menunjukkan eksistensialisme. Berdasarkan data, semua simbol digambarkan oleh karakter, yang bisa dikelompokkan lagi berdasarkan tindakan, perkataan, atau nilai dan kepercayaan mereka. Terlebih lagi, ditemukan bahwa di dalam game ada referensi langsung kepada tokoh terkemuka di bidang eksistensialisme, seperti Beauvoir dan Blaise Pascal. Setelah dianalisis lebih lanjut, terungkap bahwa karakterkarakter didalam game ini mempunyai nilai yang berhubungan dengan tokoh yang mereka representasikan, walaupun nilai itu bisa berubah, mengikuti tema dari game. Penemuan dari studi ini dapat bermanfaat untuk studi kultur selanjutnya, terutama yang menggunakan video game sebagai subjeknya, peneliti selanjutnya mungkin akan tertarik untuk menggunakan video game karena jumlah studi di bidang ini masih sangat terbatas. Penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan studi ini dapat menggunakan pendekatan yang berbeda, dengan menggunakan nilai lain selain eksistensialisme sebagai fokusnya, atau dengan memperluas studi ini, karena seperti yang disebutkan sebelumnya, studi ini hanya menggunakan playthrough pertama sebagai data