Pengaruh Pocket Milling Toolpath True Spiral dan Variasi Irregular Helix Angle Terhadap Surface Roughness Stainless Steel 304 Dalam Proses Automation Machining
Main Author: | Jemy Wijaya, Roxi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/185068/1/Roxi%20Jemy%20Wijaya.pdf http://repository.ub.ac.id/185068/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan industri saat ini, mendorong terciptanya pembaruan dalam industri manufaktur. Berbagai macam produk industri dapat dibuat dengan cepat dan tingkat kepresisian tinggi. Perpaduan antara proses milling menggunakan toolpath pocket milling dan Automation Machine, salah satunya merupakan mesin Computer Numerically Controlled (CNC), menghasilkan sebuah alternatif kombinasi untuk mendapatkan hasil akhir dengan ketelitian yang tinggi. Mesin CNC Vertical Machining Center seringkali digunakan di dunia industri manufaktur terutama untuk proses pocket milling. Seperti contohnya pembuatan seal flange pada mechanical seal yang sering digunakan pada berbagai industri. Terkadang dalam prosesnya, terdapat permasalahan yang terjadi, salah satunya yaitu fenomena regenerative chatter. Fenomena ini mengakibatkan kualitas permukaan benda kerja menjadi kasar dan menyebabkan turunnya kualitas suatu produk. Upaya dalam meminimalisir terjadinya fenomena tersebut dengan menentukan parameter permesinan yang sesuai seperti spindle speed (rpm), axial depth of cut dan irregular helix angle. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan getaran (Acceleration-Time Domain Displacement) yang terjadi pada proses pocket milling yang menggunakan pahat irregular helix 36 ̊/38 ̊ dan irregular helix 40 ̊/42 ̊ cutting tool dalam variasi spindle speed 2000, 2250, 2500, dan 2750 rpm dengan axial depth of cut kontinyu dengan kenaikan sebesar 0.2mm sampai terjadinya ketidakstabilan Acceleration-Time Domain Displacement pada material Stainless Steel 304 yang sering digunakan pada industri mechanical seal. Nilai kekasaran pada penelitian diambil menggunakan Surface Roughness Tester SJ-301 Mitutoyo, kemudian dibandingkan antara dua pahat yang digunakan pada axial depth of cut yang sama. Kemampuan pemakanan kedalaman pahat dalam penelitian ini ditunjukkan oleh stability lobe diagram sebagai salah satu referensi parameter spindle speed dan axial axial depth of cut efektif pada proses permesinan dengan toolpath pocket milling dan variasi irregular helix sehingga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya fenomena chatter. Permesinan pocket milling menggunakan irregular helix angle cutting tool memiliki daerah batas aman penggunaan axial depth of cut yang lebih tinggi pada stability lobe diagram dengan menggunakan pahat irregular helix angle 40 ̊/42 ̊ dibandingkan pahat irregular helix angle 36 ̊/38 ̊. Pada salah satu sampel, yaitu rpm 2750 dan 1.4 mm axial depth of cut, nilai kekasaran hasil permukaan permesinan menggunakan irregular helix 40 ̊/42 ̊ lebih rendah dengan rata-rata nilai 0.284 μm dibandingkan menggunakan irregular helix 36 ̊/38 ̊ dengan nilai 0.375 μm.