Analisis Pengendalian Kualitas Dalam Upaya Mengurangi Produk Defect Dengan Pendekatan Six Sigma Pada PT. Tirtamas Lestari Banyuwangi
Main Author: | Hansen, Reynaldo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184999/1/REYNALDO%20HANSEN.pdf http://repository.ub.ac.id/184999/ |
Daftar Isi:
- PT Tirtamas Lestari Banyuwangi merupakan salah satu perusahaan yang telah memproduksi produk AMDK sejak 2011 yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. PT Tirtamas Lestari Banyuwangi memiliki 4 varian produk AMDK, yaitu kemasan dalam gelas 220ml, botol 600ml, botol 1500ml, dan galon isi ulang 19Liter. Bersumber dari data historis perusahaan pada bulan Januari-November 2020, masih terdapat produk cacat yang terjadi selama proses produksi dimana kemasan gelas 220ml melebihi batas toleransi sebesar 0,5%. Oleh sebab itu, dibutuhkan identifikasi serta pengendalian lebih mendalam terhadap sumber penyebab cacat dan dapat memberikan rekomendasi perbaikan dengan mengimplementasikan metode Six Sigma dengan tujuan untuk mencapai nilai sigma 6 atau 3,4 cacat dari satu juta kesempatan. Dalam penelitian ini tahapan implementasi pengendalian kualitas dengan Six Sigma adalah define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC), namun hingga tahap improve saja. Pada tahap define, berisi mengenai identifikasi Critical to Quality (CTQ) yang menjadi kepuasan konsumen dan perusahaan, identifikasi jumlah cacat tertinggi menggunakan diagram pareto, serta identifikasi elemen-elemen yang terlibat dalam proses produksi menggunakan diagram Supplier-Input-Process-Output-Customer (SIPOC). Tahap measure, berisi mengenai identifikasi batas pengendalian kualitas menggunakan control chart untuk cacat variabel memakai P chart dan untuk cacat variabel memakai X-bar R chart, mengukur nilai Defect per Million Opportunities (DPMO) dan level Sigma, serta membuat scatter diagram. Tahap analyze, berisi mengenai untuk mengetahui akar penyebab masalah yang menimbulkan cacat produk menggunakan fishbone diagram, serta mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan rata-rata antara regu karyawan dan persentase cacat produk. Tahap improve, berisi mengenai rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi hingga menghilangkan cacat pada produk kemasan gelas 220ml.Berdasarkan hasil penelitian, tahap define didapatkan lima jenis cacat produk kemasan gelas 220ml adalah kemasan double, kemasan bocor, kemasan remuk, cap miring, dan volume air kurang yang juga menjadi critical to quality (CTQ), untuk persentase cacat tertinggi atau prioritas menggunakan pareto diagram adalah jenis cacat kemasan bocor, remuk, dan cap miring. Tahap measure, untuk jenis cacat atribut peta kendali P (kemasan double, kemasan bocor, kemasan remuk, dan cap miring) dapat dilihat dari grafik terdapat satu data pengamatan yang di luar batas kendali yang disebabkan penyebab khusus dan untuk peta jenis cacat variabel peta kendali X-bar R (volume air kurang) dari grafik dapat dilihat terdapat satu data pengamatan yang di luar batas kendali yang disebabkan penyebab khusus. Perhitungan nilai Defect per Million pportunities (DPMO) sebesar 1097,969 dan level Sigma sebesar 4,56. Untuk hasil scatter diagram diperoleh hubungan antara total produk yang diproduksi dengan jumlah cacat yang terjadi adalah korelasi positif namun tidak signifikan. Tahap analyze, diperoleh faktor-faktor penyebab cacat adalah faktor mesin, material, metode, dan manusia, sedangkan hasil pengujian perbedaan rata-rata didapatkan bahwa terjadi perbedaan signifikan antara regu karyawan dengan jumlah cacat yang dihasilkan. Tahap improve, hasil rekomendasi perbaikan diagram PDPC menjawab dari permasalahan yang terdapat pada fishbone diagram yang mana hampir keseluruhan dapat diterima, dan rekomendasi perbaikan menggunakan metode Poka Yoke didapatkan 7 rekomendasi perbaikan antara lain adalah melakukan redesign layout dari workstation packaging kemasan gelas 220ml, menambahkan sensor yang berguna memberikan peringatan jika terjadi fenomena yang tidak diinginkan, membuat poster sebagai tanda dan peringatan, menerapkan budaya 5R, pembuatan check sheet untuk melakukan kontrol terhadap aktivitas maupun jumlah produk, serta melakukan evaluasi pelatihan terhadap karyawan. Dari 7 rekomendasi perbaikan tersebut terpilih 5 usulan yang bisa diterima dan 2 diantara belum bisa segera dilakukan oleh pihak perusahaan. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Kemasan Gelas 220ml, Six Sigma, Produk Defect, Poka Yoke