FILTRASI MEMBRAN POLYESTER TERMODIFIKASI SILIKA HIDROFOBIK UNTUK PEMURNIAN CAMPURAN CPO – AIR
Main Author: | -, Nursiti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184960/1/Nur%20siti.pdf http://repository.ub.ac.id/184960/ |
Daftar Isi:
- Crude palm oil (CPO) merupakan minyak sawit mentah yang dihasilkan dari mesocarp diperoleh dengan cara ekstraksi dan belum melalui tahap pemurnian. Tahap pemurnian CPO dibutuhkan untuk mendapatkan hasil biodiesel dengan kualitas terbaik. Membran komposit SiO2 hidrofobik dipilih sebagai separator CPO dan air. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah pelapisan silika hidrofobik pada membran polyester termodifikasi silika hidrofobik terhadap performa membran dalam proses pemurnian CPO-air dan untuk mengetahui pengaruh tingkat hidrofobisitas terhadap performa membran polyester termodifikasi silika hidrofobik pada pemisahan CPO-air. Membran polyester termodifikasi silika hidrofobik merupakan membrane asimetris yang terdiri dari kain polyester sebagai lapisan penyangga dan gel silika hidrofobik sebagai lapisan aktif. Fabrikasi lapisan aktif silika hidrofobik menggunakan metode sol-gel dengan larutan natrium silikat (waterglass) sebagai prekusor, TEOS (tetraethoxysilane) sebagai modifying agent, dan isopropanol sebagai pendispersi alkohol. Pelapisan silika pada kain polyester menggunakan metode dip-coating dengan jumlah pelapisan divariasikan sebanyak 1, 2, 3, 4 dan 5 kali. Umpan mikrofiltasi digunakan minyak goreng sawit sebagai pengganti CPO dan komposisi air pada campuran minyak-air yaitu 24% (w/w). Laju alir umpan divariasikan yaitu 8 ml/menit dan 20 ml/menit. Membran polyester termodifikasi silika hidrofobik dikarakterisan melalui uji sudut kontak, sedangkan pengujian performa membran melalui uji fluks dan selektivitas. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah membran dengan jumlah pengulangan dip-coating sebanyak 5 kali memiliki nilai hidrofobisitas paling tinggi yaitu 163,289o, dan membran polyester dengan jumlah pengulangan dip-coating sebanyak 3 kali memiliki kestabilan hidrofobisitas paling tinggi dengan penurunan sudut kontak sebesar 0,0880o/hari. Sedangkan membran polyester dengan jumlah pengulangan 1 kali memiliki nilai hidrofobisitas paling rendah yaitu 153,645o dan memiliki kestabilan hidrofobisitas terendah dengan penurunan sudut kontak sebesar 0,3188o/hari. Selain itu, jumlah pelapisan dapat mempengaruhi performa membran polyester termodifikasi silika hidrofobik pada proses pemurnian CPO-air. Membran dengan jumlah pelapisan sebanyak 3 kali dan laju alir 20 ml/menit memiliki performa yang paling baik dengan nilai fluks dan selektivitas yaitu 245,47 L/m2jam dan 99,512%. Kata kunci: hidrofobik, kestabilan, membran, silika, sudut kontak