Lingkungan Termal Alami Pada Model Rumah Tradisional Betawi

Main Author: Fitriatus Sa'Diah, Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184956/1/NUR%20FITRIATUS%20SA%60DIAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/184956/
Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi di ibu kota jakarta memberikan dampak pada budaya Indonesia salah satunya rumah tradisional. Rumah dengan gaya modern dan minimalis merupakan kriteria rumah masa kini. Salah satu Rumah Tradisional Betawi yaitu Rumah Kebaya. Rumah Tradisional telah mengalami tahap trial and error untuk menghadapi kondisi lingkungan yang berubah – ubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen yang menyebabkan lingkungan termal terasa nyaman sehingga dapat menerapkannya pada bangunan saat ini. Lingkungan Termal Alami memiliki beberapa aspek, tiga diantaranya yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelembapan udara, suhu udara, dan aliran udara. Terdapat beberapa strategi lingkungan termal alami yaitu peneduhan alami, pendinginan alami, pengawalembapan alami, serta penyejukan alami. Kriteria kenyamanan lingkungan termal yang digunakan terdiri dari orientasi bangunan, beranda, tata vegetasi, selubung bangunan, dan bukaan atau ventilasi. Terdapat beberapa jenis Rumah Tradisional Betawi yang memiliki perbedaan dari segi atap seperti rumah joglo, rumah gudang, rumah kebaya atau bapang, dan rumah panggung. Adapun beberapa elemen bangunan seperti pondasi, jendela dan pintu, dinding, pelangkah dan sunduk, kolom dan balok, lantai, dan atap. Rumah Tradisional Betawi memiliki ciri khas teras di depan rumah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data secara deskriptif, evaluatif, dan komparatif yang dimulai dengan teori selanjutnya menentukan objek penelitian, melakukan observasi pada objek penelitian untuk mendapatkan data yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis hingga mencapai kesimpulan. Hasil dari penelitian yaitu elemen pembentuk lingkungan termal alami pada model rumah kebaya terdiri dari Orientasi Bangunan, Tata Letak Vegetasi, Beranda atau Teras. Adapun dampak dari selubung bangunan yaitu terjadinya kondisi thermal time lag dimana suatu material memerlukan waktu untuk menyerap panas dari luar agar dapat dilepaskan dalam ruangan. Hal tersebut berdasarkan dari data observasi lapangan yang dianalisis serta dikomparasi antar ruang dan antar bangunan. Hasil dari data observasi memenuhi standar rata – rata suhu berdasarkan SNI, Peraturan Menteri Kesehatan, serta Suhu Netral. Sedangkan dari data observasi hanya memenuhi standar rata – rata kelembapan menrut penelitian Tirtha paul yang dijelaskan pada buku Frick, H. et al.(2008) Kata Kunci : kenyamanan, lingkungan termal, rumah tradisional, elemen pembentuk.