Kata Umpatan Bahasa Jepang oleh Tokoh Perempuan Dalam Drama Majisuka Gakuen 2.
Main Author: | Trihakiki, Habib Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184786/1/Habib%20Ahmad%20Trihakiki.pdf http://repository.ub.ac.id/184786/ |
Daftar Isi:
- Umpatan adalah suatu kata yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan emosi penutur yang kuat kepada mitra tuturnya di mana biasanya katakata yang digunakan dalam mengumpat bersifat tabu. Meskipun demikian, umpatan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat baik oleh laki-laki maupun perempuan. Namun, umpatan dianggap kurang baik dituturkan oleh perempuan karena perempuan diharapkan selalu berbahasa yang santun dan lemah lembut layaknya seorang putri. Penelitian ini membahas tentang referen kata umpatan apa saja yang digunakan oleh perempuan dalam mengumpat, serta faktor apa yang melatar belakanginya dalam drama Majisuka Gakuen 2. Untuk dapat mengungkapkan permasalahan tersebut, digunakan teori referen umpatan oleh Wijana dan Rohmadi serta teori Jay dan Rothwell untuk menjelaskan faktor yang melatarbelakangi penggunaannya dengan menganalisisnya menggunakan sudut pandang sosiopragmatik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menunjukkan bahwa terdapat 6 dari 8 jenis referen umpatan yang digunakan tokoh perempuan dalam mengumpat. Referen umpatan yang paling sering digunakan adalah keadaan dengan total 29 data dalam 11 macam kata umpatan. Faktor yang paling sering mempengaruhi perempuan dalam menuturkan umpatan yaitu ingin melegakan emosi karena rasa marah dan kesal. Sedangkan faktor-faktor lainnya yang turut mempengaruhi adalah ingin menarik perhatian, mendiskredit atau merendahkan seseorang maupun sesuatu, memprofokasi pertengkaran, serta menghina orang lain dengan mengidentifikasi interpersonal. Penggunaan umpatan oleh perempuan usia remaja atau siswi SMA merupakan suatu kebiasaan akibat lingkungan sosialnya, sehingga dalam penuturannya tidak memperdulikan latar belakang sosial mitra tuturnya.