Hiperealitas Anggota Kelompok Cosplay “Cosmoonlight” Terhadap Anime “Sailor Moon” di Era Pandemi COVID-19

Main Author: Caroline, Eloisa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184749/1/Eloisa%20Caroline.pdf
http://repository.ub.ac.id/184749/
Daftar Isi:
  • Cosplay adalah salah satu budaya populer Jepang yang mendunia. Cosplay merupakan sebuah kegiatan merepresentasikan karakter fiksi yang ada dalam anime menjadi kenyataan, baik secara penampilan maupun kepribadian. Sebuah subgroup bernama Cosmoonlight merupakan salah satu kelompok yang melakukan cosplay sambil menampilkan cosplay kabaret, sebuah pertunjukan drama musikal cosplay bertemakan Sailor Moon. Mereka sering tampil di panggung event kebudayaan Jepang. Penulis melihat bahwa cosplay menurut kacamata Jean Baudrillard adalah fenomena hiperealitas. Namun, saat pandemi COVID-19 menyerang, banyak sekali event kebudayaan Jepang yang tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui bagaimana bentuk hiperealitas yang mereka alami di era pandemi COVID-19 ini. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori hiperealitas milik Jean Baudrillard. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hiperealitas pada anggota kelompok Cosmoonlight tidak dapat terwujudkan di era pandemi COVID-19. Para anggota Cosmoonlight selalu melakukan cosplay di event kebudayaan Jepang. Sedangkan selama pandemi COVID-19, diterapkan pembatasan kegiatan massa, sehingga event kebudayaan Jepang tidak dapat dilaksanakan. Para anggota Cosmoonlight tidak melakukan cosplay meskipun di rumah. Dengan itu dapat dikatakan bahwa mereka tidak mengalami fase simulasi, simulakra atau bahkan hiperealitas di event kebudayaan Jepang. Namun, mereka mengalami hiperealitas melalui media sosial yang mereka gunakan