"Evaluasi Hasil Isolasi DNA dari Jaringan Terfiksasi Formalin dan Jaringan Segar Hepar Dari Ayam Broiler"
Main Author: | Tri Rakhmat Akbar, Andi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184670/1/Andi%20Tri%20Rakhmat%20Akbar.pdf http://repository.ub.ac.id/184670/ |
Daftar Isi:
- Ayam broiler memiliki peran yang penting dalam ketersediaan daging untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat dan kesejahteraan dari para peternak ayam. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen peternakan ayam, terutama pada kesehatan ternak ayam. Ternak ayam yang sakit dan mati akan memberikan kerugian ekonomi. Pendekatan molekuler akan membantu dalam seleksi bibit ayam resisten penyakit dan juga dalam diagnosa penyakit. Tahap paling awal dalam biologi molekuler adalah ekstraksi DNA. Hasil dari ekstraksi DNA tergantung dari kondisi sampel setelah dikoleksi, sehingga bergantung pada metode preservasi jaringan sebelum ekstraksi dimulai. Pada umumnya metode yang digunakan dalam preservasi jaringan sampel ekstraksi adalah dengan menggunakan freezer -20°C. Namun pendinginan dapat menyebabkan kristalisasi air yang berakhir ke pergeseran cairan, tekanan osmosis dan perubahan pH. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil konsentrasi, kemurnian DNA serta hasil elektroforesis pita DNA pada dua sampel dengan proses preservasi berbeda. Proses preservasi jaringan sebelum ekstraksi DNA menggunakan sampel terfiksasi Formalin NS 10%, dimana formalin adalah larutan fiksatif yang dapat menjaga struktur sel namun dapat mempengaruhi adanya ikatan protein dengan DNA. Pada penelitian ini dibandingkan metode penyimpanan sampel hepar pada suhu -20°C dan Formalin NS 10%. Kedua sampel di ekstraksi dengan ThermoScientific GeneJET Genomic DNA Purification Kit. Hasil ekstraksi kemudian di uji secara kuantitatif dengan uji Nanodrop untuk mendapatkan kemurnian dan konsentrasi isolat DNA. Untuk uji kualitatif didapatkan dari visualisasi pita hasil gel electrophoresis. Data hasil uji Nanodrop kemudian di analisis menggunakan uji T (Independent samples T-test) dan analisis visualisasi pita hasil uji gel elektroforesis pada UV-transluminator. Berdasarkan pada uji T (independent sample T-test) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai kemurnian λ 260/280 nm dan Konsentrasi DNA dan terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai kemurnian λ 260/230 nm pada kedua metode penyimpanan. Hasil elektroforesis dengan gel agarose 0.8% menunjukkan visualisasi pada kelompok sampel hepar dengan efek smearing sedangkan pada kelompok sampel hepar terfiksasi formalin tidak muncul pita DNA. Oleh karena itu formalin dapat digunakan sebagai larutan fiksatif jaringan isolasi DNA dengan kemurnian dan konsentrasi yang cukup baik namun dengan penurunan kualitas DNA.