EVALUASI KESESUAIAN DATA SATELIT UNTUK CURAH HUJAN DAN EVAPORASI TERHADAP DATA PENGUKURAN DI KAWASAN WADUK SUTAMI
Main Author: | Achmad Arrokhman, Naufal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184660/1/Naufal%20Achmad%20Arrokhman.pdf http://repository.ub.ac.id/184660/ |
Daftar Isi:
- Waduk Sutami merupakan waduk multiguna yang berfungsi sebagai penyedia air baku, irigasi, pengendali banjir, pembangkit listrik, kegiatan perikanan, dan kegiatan pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan pencatatan data curah hujan maupun data evaporasi yang lengkap sebagai dasar mengatur pola operasi waduk, analisis neraca air, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan besarnya curah hujan akan mempengaruhi debit yang masuk ke dalam waduk. Sedangkan evaporasi menjadi faktor penentu besarnya kehilangan air yang terjadi di waduk. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi satelit dapat digunakan sebagai alternatif data hidrologi untuk mengantisipasi ketidaklengkapan dan ketidak-akuratan data saat pengukuran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data satelit curah hujan TRMM 3B42, CHIRPS, dan GPM V6. Sedangkan satelit evaporasi menggunakan GLDAS-2.1 dan CFS-V2. Masing-masing satelit tersebut mempunyai spesifikasi dan karakteristik yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan evaluasi data satelit curah hujan dan evaporasi terhadap data pengukuran di Kawasan Waduk Sutami. Evaluasi data satelit dilakukan dengan menggunakan simulasi model kalibrasi dan validasi untuk mengetahui performa dari satelit tersebut. Hasil yang terbaik dapat diketahui dari nilai Root Mean Squared Error (RMSE), Nash Sutcliffe Efficiency (NSE), Koefisien Korelasi (R), dan Kesalahan Relatif (KR). Simulasi yang digunakan adalah 16 tahun kalibrasi (2001-2016) dan 3 tahun validasi (2017-2019), 17 tahun kalibrasi (2001-2017) dan 2 tahun validasi (2018-2019), 18 tahun kalibrasi (2001-2018) dan 1 tahun validasi (2019). Tahap kalibrasi menggunakan analisis regresi untuk menentukan persamaan regresi yang akan divalidasi menggunakan data di luar tahun kalibrasi. Tahap validasi dibagi menjadi validasi belum terkoreksi dan validasi terkoreksi. Pada tahap validasi terkoreksi diperoleh jenis persamaan regresi terpilih akhir yang dapat digunakan untuk mengoreksi data satelit sebelum digunakan. Hasil terbaik dari parameter nilai validasi dapat digunakan untuk menentukan rekomendasi satelit curah hujan dan evaporasi untuk lokasi studi. Hasil evaluasi satelit curah hujan menunjukkan hasil validasi terbaik satelit TRMM 3B42 dengan nilai RMSE, NSE, R, dan KR berturut-turut sebesar 45,419; 0,858; 0,931; 0,724%. Hasil validasi terbaik satelit CHIRPS dengan nilai RMSE, NSE, R, dan KR berturut-turut sebesar 49,785; 0,864; 0,958; 0,464%. Hasil validasi terbaik satelit GPM V6 dengan nilai RMSE, NSE, R, dan KR berturut-turut sebesar 48,281; 0,869; 0,944; 0,677%. Dalam penentuan rekomendasi satelit menggunakan hasil terbaik yang paling banyak dari nilai NSE dan R pada ketiga simulasi. Diperoleh GPM V6 sebanyak 43%, TRMM 3B42 sebanyak 31%, dan CHIRPS sebanyak 26%. Maka dari itu, satelit curah hujan GPM V6 direkomendasikan pada lokasi studi. Hasil evaluasi satelit evaporasi menunjukkan hasil validasi terbaik satelit GLDAS-2.1 dengan nilai RMSE, NSE, R, dan KR berturut-turut sebesar 9,187; 0,684; 0,844; 0,842%. Hasil validasi terbaik satelit CFS-V2 dengan nilai RMSE, NSE, R, dan KR berturut-turut sebesar 4,976; 0,909; 0,968; 1,174%. Rekomendasi satelit evaporasi adalah CFS-V2 dikarenakan 100% mempunyai hasil terbaik daripada GLDAS-2.1.