Exploring the Potential and Drawbacks of Online Learning during Covid-19 Pandemic
Main Author: | Jauharun Nadhifah, Bellah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184611/1/Bella%20J%20Nadhifah.pdf http://repository.ub.ac.id/184611/ |
Daftar Isi:
- Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada aspek pendidikan. Di Indonesia, pemerintah telah menerapkan pembelajaran jarak jauh untuk menghindari interaksi fisik. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 seperti yang disarankan oleh UNESCO. Akibatnya, pembelajaran online menjadi pilihan yang populer di kalangan sekolah meskipun beberapa sekolah masih beradaptasi dengan sistem ini. Berbagai reaksi yang menggarisbawahi kesulitan dalam proses adaptasi telah dilontarkan selama pelaksanaan pembelajaran online. Namun, pembelajaran semacam ini juga membawa banyak potensi karena gagasan pembelajaran online belum tentu baru dalam praktik pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perspektif siswa tentang potensi dan kekurangan pembelajaran online selama pandemi Covid-19. Sebuah studi survei dilakukan untuk siswa SMA yang mengalami pembelajaran online. Serangkaian kuesioner disebarkan menggunakan Google Form untuk menangkap pandangan mereka tentang potensi aksesibilitas, fleksibilitas, dan interaktivitas aspek selama pembelajaran online serta kekurangan yang meliputi infrastruktur, kebiasaan, dan aspek konten pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas menduduki peringkat tertinggi (42,5%), disusul aspek Aksesibilitas (40,7%), dan aspek Interaktivitas (34,5%). Disisilain, perspektif siswa pada kekurangan pembelajaran online. Diungkapkan pada aspek Konten menduduki peringkat tertinggi (58,4%), diikuti oleh aspek Infrastruktur (52,5%), dan aspek Kebiasaan (51,3%). Kesimpulannya, ketidaksiapan siswa dan guru baik dari segi kemampuan dalam menggunakan teknologi maupun ketersediaan fasilitas belajar yang memadai, koneksi jaringan internet yang buruk, biaya, dan ketidakmampuan siswa dan guru untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru, tampaknya menjadi masalah utama. Itu sebabnya mereka lebih memilih belajar tatap muka daripada kembali belajar online saat pandemi Covid-19 berakhir. Selanjutnya, pembelajaran online harus diperhatikan untuk meningkatkan beberapa aspek yang masih kurang