PENGARUH VARIASI BUKAAN PANEL DINDING (SHEATHED WALL) BERBAHAN MULTIPLEK TERHADAP ENERGI DISIPASI AKIBAT BEBAN SIKLIK PADA BAJA CANAI DINGIN 2D
Main Author: | Rafly Setiaimani, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184609/1/Muhammad%20Rafly.pdf http://repository.ub.ac.id/184609/ |
Daftar Isi:
- Indonesia menjadi salahhsatu negara yanggberada di antara tiga lempeng bumi (Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik) sehingga rawan akan terjadinya gempa. Sehingga dalam perencanaan sebuah bangunan, beban gempa menjadi faktor penting didalamnya agar terhindar dari kerusakan akibat gempa. Berbagai material telah melalui pengujian dan penggunaan sebagai bahan konstruksi untuk bangunan tahan gempa, salah satunya baja canai dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya beban lateral maksimum yang mampu ditahan, energi disipasi, dan kegagalan struktur agar dapat dianalisis kegagalan pada struktur portal canai dingin dengan panel dinding sebagai salah satu contoh struktur tahan gempa. Baja canai dingin berdimensi 58x106 cm yang digunakan penelitian ini adalah baja dengan profil hollow square dengan rincian 40.40.0,3 untuk kolom dan 20.30.0,3 untuk balok. Material multiplek tebal 4 mm digunakan sebagai panel dinding dengan variasi bukaan 0%, 25%, 50%, dan 100%. Drift rasio 1-13% dengan-interval-1% diberikan dengan pembebanannsiklikk(dua arah). Hasilppenelitianmmenunjukkan bahwaasemua bendaauji, nilai beban lateral maksimum dan energi disipasi tertinggi dimiliki benda uji berdinding panel bukaan 0%(S-T-0) dan nilai beban lateral maksimum dan energi disipasi yang terendah dimiliki benda uji yang tidak berdinding panel. Nilai beban maksimum dan energi disipasi benda uji berdinding panel dengan bukaan 50% (S-T-50) lebih rendah dibandingkan benda uji berdinding panel bukaan 25% (S-T-25). Disimpulkan jika bukaan panel dinding benda uji bertambah besar, berdampak pada energi disipasinya semakin kecil, dan beban lateral yang dapat ditahannya semakin kecil pula. Terjadi kegagalan struktur selama pengujian seperti kegagalan pada sambungan, sobek pada area sambungan, dan panel dinding mengalami retak.