Kemampuan Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Melafalkan Bunyi Panjang Bahasa Jepang

Main Author: Safira Salsabila, Annuri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184575/1/Annuri%20Safira%20Salsabila.pdf
http://repository.ub.ac.id/184575/
Daftar Isi:
  • Terdapat beberapa kosakata bahasa Jepang yang jika didengar sekilas pelafalannya mirip namun ternyata dalam segi penulisan dan arti berbeda. Seperti bunyi panjang pada kosakata いいます (iimasu) yang artinya “mengatakan” dan bunyi pendek pada kosakata います(imasu) yang artinya “ada”. (Sutedi, 2008:6). memperhatikan pelafalan sangat penting karena panjang pendek serta intonasi suatu kosakata digunakan sebagai pembeda makna. Jika tidak diperhatikan akan berdampak bagi kemampuan berbahasa Jepang pembelajar bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pembelajar bahasa Jepang khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Brawijaya dalam melafalkan bunyi panjang bahasa Jepang. Penelitian kualitatif deskriptif dengan desain deskriptif analisis digunakan pada penelitian ini. Data penelitian ini berupa pelafalan kosakata yang memiliki bunyi panjang yang diperoleh dari hasil rekaman suara dari 15 responden dan angket. Selanjutnya rekaman suara dan angket tersebut dianalisis berdasarkan kategori kemampuan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 responden, total 10 responden atau 67% dari total responden memiliki kemampuan yang sangat baik, 4 responden atau 30% dari total responden memiliki kemampuan yang baik, dan 2 responden atau 13% dari total responden memiliki kemampuan yang cukup dalam melafalkan bunyi panjang. Kesulitan paling sering terjadi ditemukan pada kosakata yang memiliki dua bunyi panjang