IMPLEMENTASI PLASMA DINGIN SEBAGAI MEDIA STERILISASI MENGGUNAKAN METODE DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE
Main Author: | Ibnu Fajar, Muhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184501/1/MUHAMAD%20IBNU%20FAJAR.pdf http://repository.ub.ac.id/184501/ |
Daftar Isi:
- Plasma ialah wujud zat keempat yang merupakan gas terionisasi. Berdasarkan temperaturnya, plasma dapat dikategorikan menjadi plasma bertemperatur tinggi (thermal/equilibrium plasma) dan plasma bertemperatur rendah (cold plasma/non-equilibrium). Plasma dingin adalah plasma yang memiliki suhu ruang dan terjadi dalam keadaan ketidaksetimbangan termal (non–thermal equilibrium) antara temperatur elektron dan gas. Plasma dapat terbentuk secara alami seperti matahari dan dapat dibuat melalui pemberian energi pada gas sehingga terjadi ionisasi. Metode pembangkit plasma dingin melalui dielectric barrier discharge bertujuan untuk arus listrik yang dialirkan melalui elektroda agar tidak sampai terjadi arc atau bunga api yang bisa membuat short suatu rangkaian elektronik. Penggunaan lapisan dielectric bertujuan untuk menghindari kondisi tersebut sehingga arus listrik bisa berubah menjadi plasma dalam kondisi corona discharge. Peristiwa loncatan listrik pada fluida seperti udara, namun dalam kondisi belum mencukupi untuk terjadi arc atau electrical breakdown disebut corona discharge. Plasma memiliki sifat reaktif sehingga dapat dimanfaatkan untuk inaktivasi mikroorganisme. Proses tersebut dapat diimplementasikan dengan cara pembuatan rangkaian elektronik yang mampu membangkitkan tegangan tinggi melalui flyback transformer. Rangkaian driver flyback transformer mengubah tegangan 24 V DC menjadi 15-20 kV 15-40 kHz. Keluaran rangkaian dihubungkan dengan elektroda berlapis dielectric agar terbentuk plasma dingin. Plasma dingin dipaparkan pada objek yang akan disterilisasi selama 5 detik hingga 60 detik. Pengujian efektivitas sterilisasi plasma dingin melalui uji lab mikrobiologi untuk mengetahui mikroorganisme dapat tumbuh atau inaktivasi. Proses inaktivasi mikroorganisme terjadi karena plasma bersifat reaktif terhadap dinding sel mikroorganisme.