ANALISA KEKERINGAN METEOROLOGI DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN CHINA Z INDEX (CZI) DI SUB DAS KADALPANG, KABUPATEN PASURUAN

Main Author: Dewita, Monika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184499/1/Monika%20Dewita.pdf
http://repository.ub.ac.id/184499/
Daftar Isi:
  • Monika Dewita, Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, April 2021, Analisa Kekeringan Meteorologi dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan China Z Index (CZI) di Sub DAS Kadalpang, Kabupaten Pasuruan, Dosen Pembimbung: Donny Harisuseno dan Ery Suhartanto. Sub DAS Kadalpang adalah salah satu daerah rawan bencana kekeringan. Meski berlokasi di bawah lereng Gunung Bromo, namun saat memasuki musim kemarau, sejumlah desa di Kabupaten Pasuruan mengalami kesulitan air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan tahun 2019 menyebutkan bahwa terdapat 23 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Pasuruan berpotensi rawan kekeringan, yaitu Kecamatan Lumbang, Pasrepan, Winongan, Lekok, Grati dan Gempol. Berdasarkan peristiwa tersebut, diperlukan analisis indeks kekeringan dan peta sebarannya sebagai upaya untuk memantau kekeringan sehingga kekeringan di Kabupaten Pasuruan, khusunya di Sub DAS Kadalpang dapat diketahui dan diminimalisir dampaknya pada kekeringan yang akan terjadi mendatang. Dalam studi ini menggunakan data curah hujan, peta batas Sub DAS, koordinat lokasi stasiun hujan dan peta administratif Sub DAS Welang. Metode yang digunakan untuk analisis kekeringan adalah yaitu Standardized Precipitation Index (SPI) dan China Z Index (CZI). Berikutnya dilakukan analisis kesesuaian dengan SOI menggunakan analisis korelasi dan determinasi dengan diagram scatter serta kesesuaian dengan pola SOI dan curah hujan. Hasil analisis kesesuaian yang paling sesuai digunakan untuk penggambaran peta sebaran kekeringan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Selanjutnya overlay peta sebaran kekeringan dilakukan dengan peta administrasi sehingga dapat diketahui wilayah dengan klasifikasi kekeringan yang parah. Berdasarkan perhitungan indeks kekeringan metode Standardized Precipitation Index (SPI) menghasilkan indeks minimum sebesar -3,711 pada periode 1 bulanan, tahun 2018 di stasiun Kasri. Metode China Z-Index (CZI) menghasilkan indeks minimum sebesar -6,701 pada periode 1 bulanan, tahun 2018 di stasiun Kasri. Kejadian kekeringan SPI dan CZI didominasi kondisi normal dengan kejadian kekeringan CZI lebih dominan dikarenakan CZI lebih peka terhadap kekeringan. Kedua metode cenderung menunjukkan penurunan kejadian kekeringan dari periode 1 bulanan sampai periode 12 bulanan. Hasil kesesuaian SPI dan CZI dengan SOI menunjukkan hubungan linier yang lemah, hal ini kemungkinan terjadi karena kekeringan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh SOI. Untuk itu dipilih opsi perbandingan polanya dengan SOI dan curah hujan untuk menentukan indeks kekeringan mana yang lebih sesuai dimana CZI terpilih sebagai metode yang lebih sesuai digunakan di Sub DAS Kadalpang karena lebih mendekati pola SOI dan dapat menggambarkan karakteristik hujan di lokasi studi. Hasil penggambaran peta sebaran kekeringan dengan metode CZI menunjukkan 17 desa di Sub DAS Kadalpang berpotensi terdampak kekeringan. Tahun kering terparah terjadi pada tahun 2007 dengan bulan kering terparah Mei. Kata kunci: china z index, kekeringan, SOI, standardized precipitation index, peta sebaran kekeringan.