IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA DENGAN PEMBOBOTAN LINK DINAMIS BERDASARKAN PACKET LOSS UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA SOFTWARE DEFINED NETWORKING
Main Author: | Firdaus Irawan, Julio |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184451/1/Julio%20Firdaus%20Irawan.pdf http://repository.ub.ac.id/184451/ |
Daftar Isi:
- SDN merupakan sebuah paradigma baru pada jaringan komputer yang memisahkan control plane dan data plane. Konsep tersebut menawarkan programabilitas yang lebih baik terhadap perangkat dan manajemen jaringan yang lebih efisien. Dalam konteks penentuan rute dalam mekanisme routing pada jaringan SDN penemuan topologi dan perhitungan routing dilakukan oleh controller SDN saja. Mekanisme dalam menentukan rute terbaik yang dilalui oleh packet dari pengirim ke penerima ditentukan oleh sebuah algoritma routing. Dari beberapa algoritma routing yang ada salah satunya adalah algoritma routing link-state. Salah satu penerapan pada algoritma routing link state adalah menggunakan algoritma Dijkstra. Pada Algoritma Dijkstra fokus dari algoritma ini hanya pada strategi pencarian rute tanpa mendefinisikan bobot yang digunakan. Secara umum jarak statis antara dua node akan dijadikan bobot tanpa mempertimbangkan faktor kondisi dari jaringan yang dilewati. Bobot yang didasarkan pada jarak akan menghasilkan rute terpendek namun mungkin bukan yang paling optimal. Dengan adanya teknologi SDN yang bersifat programmable optimasi bobot pada algoritma Dijkstra yang mempertimbangkan kepadatan jaringan dapat diimplementasikan. Pada penelitian ini telah dilakukan implementasi sistem algoritma routing Dijkstra untuk pencarian jalur terpendek dengan memperhatikan packet loss sebagai bobot. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa sistem telah mampu melakukan pencarian jalur dengan mempertimbangkan nilai packet loss terkecil pada link. Pada pengujian throughput, sistem memiliki throughput yang lebih unggul secara signifikan dibandingkan dengan algoritma statis Dijkstra. Kemudian berdasarkan pengujian packet loss, sistem ini memiliki packet loss berkisar antara 0 - 1 % dibandingkan dengan algoritma statis Dijkstra yang memiliki peningkatan packet loss yang signifikan disaat jumlah client lebih dari 30. Pada sistem ini nilai convergence time yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan algoritma statis Dijkstra.