Pengaruh Variasi Irregular Helix Dengan Metode Pocket Milling True Spiral Terhadap Transformasi Stability Lobe Diagram dan Kekasaran Permukaan SS 304
Main Author: | -, Hendrik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184372/1/Hendrik.pdf http://repository.ub.ac.id/184372/ |
Daftar Isi:
- Dunia manufaktur mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama pada perkembangan teknologi manufaktur yang erat kaitannya dengan produk yang memiliki kualitas dan kepresisian yang tinggi. Teknologi computer numerical control dan computer aided manufacturing dengan metode pocket milling true spiral dengan menggunakan variasi endmill irregular helix angle dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai kualitas dan kepresisian yang tinggi dengan cara menghindari terjadinya chatter yang digambarkan pada stability lobe diagram untuk menentukan daerah permesinan dengan chatter dan tanpa chatter yang kemudian akan dijustifikasi menggunakaan nilai kekasaran permukaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang meliputi variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol. Penelitian dilakukan dengan proses permesinan pocket milling true spiral dengan variasi spindle speed 3000 RPM, 3250 RPM, 3500 RPM dan 3750 RPM dengan nilai depth of cut 0.2 mm dengan pertambahan 0.2 mm secara kontinyu hingga terjadinya chatter pada benda kerja stainless steel 304 dengan menggunakan endmill irregular helix angle 36°/38° dan endmill irregular helix angle 40°/42°, pada penelitian akan diperoleh grafik acceleration-time domain melalui software LabVIEW 2020 student edition dan grafik fast fourier transformation (FFT) melalui software DIAdem 2020 student edition. Grafik acceleration-time domain dan fast fourier transformation (FFT) digunakan untuk mendeteksi adanya chatter dari acceleration shifting pada waktu dan frekuensi tertentu untuk penyusunan stability lobe diagram serta digunakan untuk mendapatkan titik yang digunakan untuk pengujian kekasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa endmill irregular helix angle 40°/42° pada stability lobe diagram memiliki batas aman chatter yang lebih tinggi dari batas aman pada endmill irregular helix angle 36°/38°. Hal ini juga dijustifikasi dengan uji kekasaran yang menunjukkan bahwa nilai kekasaran permukaan yang dihasilkan pada saat proses permesinan terjadinya chatter lebih tinggi dari pada proses permesinan yang tidak mengalami fenomena chatter dan juga nilai kekasaran permukaan yang dihasilkan oleh prosses permesinan menggunakan endmill irregular helix angle 40°/42° lebih rendah dibandingkan endmill irregular helix angle 36°/38°.