Pengaruh Variasi Diameter Bola Baja Shot Peening dan Post-Weld Heat Treatment Terhadap Laju Korosi Sambungan Las Pada Baja Karbon Rendah
Main Author: | Yusanto, Feldyan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184342/1/Feldyan%20Yusanto.pdf http://repository.ub.ac.id/184342/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berfokus pada meningkatkan ketahanan sambungan las pada baja karbon rendah terhadap korosi dengan menghilangkan tegangan sisa menggunakan perlakuan shot peening dan post weld heat treatment pada material. Pada penelitian ini dilakukan proses shot peening pada sambungan las GMAW baja karbon rendah Structural Steel 400 dengan variasi diameter bola baja yaitu: 1 mm, 1,5 mm, 2 mm, 2,5 mm, 3 mm. Variasi diameter bola baja tersebut dilakukan pada spesimen dengan perlakuan shot peening serta spesimen dengan perlakuan post weld heat treatment dan shot peening lalu data yang didapat akan dibandingkan. Sebelum dilakukan penembakan, spesimen tanpa perlakuan dilakkan uji kekeraasan terelebih dahulu untuk menentukan daerah tembakan. Setelah diberikan perlakuan, laju korosi spesimen diukur dengan menggunakan Potentiostat/Galvanostat/Impedance Analyze (PalmSens4). Data berupa foto makroskopik, mikroskopik, dan SEM juga digunakan pada penelitian ini sebagai data pendukung. Hasil pengujian laju korosi menunjukkan pada spesimen dengan perlakuan shot peening, nilai laju korosi tertinggi hingga terendah yaitu diameter bola baja 1 mm sebesar 0,664 mmpy, diameter bola baja 3 mm sebesar 0,526 mmpy, diameter bola baja 1,5 mm sebesar 0,315 mmpy, diameter bola baja 2,5 mm sebesar 0,407 mmpy, dan diameter bola baja 2 mm sebesar 0,130 mmpy. Pada spesimen dengan perlakuan post weld heat treatment dan shot peening, nilai laju korosi tertinggi hingga terendah yaitu diameter bola baja 1 mm sebesar 0,715 mmpy, diameter bola baja 3 mm sebesar 0,189 mmpy, diameter bola baja 1,5 mm sebesar 0,187 mmpy, diameter bola baja 2,5 mm sebesar 0,169 mmpy, dan diameter bola baja 2 mm sebesar 0,128 mmpy. Serta laju korosi spesimen tanpa perlakuan sebesar 1,229 mmpy sebagai data pembanding. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai laju korosi spesimen cenderung turun hingga titik terendahnya lalu laju korosi akan meningkat kembali seiring dengan bertambahnya diameter bola baja. Penurunan laju korosi diakibatkan oleh terbentuknya tegangan tekan sisa pada permukaan material, sehingga jarak antar atom semakin dekat yang mengakibatkan laju korosi spesimen menurun. Sedangkan kenaikan laju korosi diakibatkan oleh kekasaran permukaan tinggi yang berarti semakin besar pula luas penampang pada permukaan spesimen. Selain itu nilai laju korosi pada spesimen dengan perlakuan shot peening cenderung lebih tinggi dibandingkan spesimen dengan perlakuan shot peening dan post weld heat treatment. Dikarenakan post weld heat treatment mampu menurunkan kandungan tegangan sisa pada spesimen. Selain itu semakin sempitnya batas butir akibat post weld heat treatment juga menurunkan laju korosi.