Upaya Minimasi Defect pada Proses Pengemasan Primer Antihemoroid Menggunakan Metode Six Sigma (Studi kasus: PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant-Watudakon)

Main Author: Silmi, Atika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184242/1/Atika%20Silmi.pdf
http://repository.ub.ac.id/184242/
Daftar Isi:
  • Pengemasan obat sangat penting dalam farmasi karena berfungsi melindungi obat sehingga khasiatnya tetap terjaga. Kemasan suppositoria memiliki persentase cacat tertinggi yaitu 32%. Rata-rata persentase cacat tahun 2018 yaitu 3,47% melebihi kebijakan perusahaan yaitu 2%. Untuk mengatasinya digunakan Six Sigma DMAI (Define-Measure-Analyze-Improve). Define untuk mengetahui sistem produksi beserta jenis cacat. Measure untuk menghitung dan mengetahui performansi perusahaan. Analyze untuk menganalisis permasalahan yang ada. Serta improve untuk merekomendasikan perbaikan. Jenis cacat yaitu cacat filling, cacat sealing, dan cacat cutting. Nilai DPMO didapatkan 3.218, level sigma 4,233 dan kapabilitas proses 1,411. Analisis FMEA dihasilkan 11 potential failure modes dengan mayoritas berasal dari cacat filling. Usulan yang diberikan yaitu merubah AQL menjadi 2,5 %, merubah level menjadi III diperketat, membuat label reset sensor, melakukan standarisasi suhu, pengecekan ketersediaan air boiler, membuat penanda diantara baut pipa filling dengan lempengan baja, pengecekan dan pembersihan pipa filling oleh operator setiap pergantian shift, serta melakukan pengecekan roll suppositoria.