Analisis Pemodelan Perilaku Tegangan dan Regangan pada Portal dengan Bracing Tipe Diagonal Eksentris Dua Arah
Main Author: | Wisnu Wicaksono, Armanda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184235/1/ARMANDA%20WISNU%20WICAKSONO.pdf http://repository.ub.ac.id/184235/ |
Daftar Isi:
- Timbulnya korban jiwa akibat gempa bumi banyak disebabkan oleh ambruknya bangunan terutama oleh bangunan sederhana yang tidak dapat secara baik menahan beban gempa. Dalam permasalahan ini diperlukan penyediaan bangunan sederhana tahan gempa untuk memitigasi risiko korban jiwa akibat gempa, dimana hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menggunakan tipe struktur rangka dengan bracing eksentris atau eccentrically braced frame. Namun, tipe struktur eccentrically braced frame yang perilakunya sangat dipengaruhi oleh panjang link beam atau nilai eksentrisitas membuat analisis perilaku eccentrically braced frame akibat perlakuan pada nilai eksentrisitas perlu dilakukan. Studi ini ditujukan untuk mengetahui perilaku eccentrically braced frame akibat pengaruh eksentrisitas, perilaku yang dipelajari adalah perilaku tegangan dan regangan yang dapat menggambarkan perilaku keruntuhan struktur. Analisis dilakukan dengan pemodelan struktur menggunakan bantuan software Abaqus Student Edition. Pemodelan struktur menggunakan portal 2 dimensi dengan dibebani beban lateral untuk mewakili beban gempa, komponen portal dimodelkan melalui wire/line element dengan analisis bertipe analisis statis. Terdapat tiga model untuk kemudian dibandingkan dan diselidiki perilakunya yaitu model portal tanpa eksentrisitas (portal konsentris/concentrically braced frame), portal dengan eksentrisitas kecil, dan portal dengan eksentrisitas besar. Output yang dihasilkan dalam analisis ini berupa besarnya nilai tegangan dan regangan struktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa akibat beban, struktur portal tanpa eksentrisitas (konsentris) memiliki kapasitas tahanan beban terbaik, diikuti dengan struktur dengan eksentrisitas kecil dan terakhir disusul oleh struktur dengan eksentrisitas besar. Sebaran tegangan kritis (telah leleh atau mendekati runtuh) paling banyak didapati pada struktur portal dengan eksentrisitas besar, daerah kritis pada seluruh model rata-rata terdapat pada ujung link beam, bracing, dan kolom bagian bawah. Adanya eksentrisitas pada struktur menyebabkan perbedaan komponen penentu keruntuhan dan mekanisme keruntuhan. Pada portal tanpa eksentrisitas, penentu keruntuhan ada pada komponen bracing dengan tidak terjadi regangan yang besar sebelum portal benar-benar runtuh, sedangkan pada portal dengan eksentrisitas (baik eksentrisitas besar maupun kecil), penentu keruntuhan ada pada komponen link beam dan terjadi regangan yang besar sebelum portal benar-benar runtuh. Lebih jauh lagi, membandingkan portal dengan eksentrisitas kecil dan eksentrisitas besar, tegangan dan regangan yang lebih besar terjadi pada portal dengan eksentisitas yang lebih besar.