Pengaruh Variasi Tekanan Pada Proses Shot Peening Terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Sambungan Las SMAW Pada Pipa Baja ASTM A106-B

Main Author: Adhyaksanda Prawoto, Anwar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184231/1/Anwar%20Adhyaksanda%20Prawoto.pdf
http://repository.ub.ac.id/184231/
Daftar Isi:
  • Dengan meningkatnya permintaan dan ditemukannya lokasi sumber minyak mentah dan gas alam, dalam mentransportasi minyak dan gas ala, pengangkutan harus dilakukan secara kontinyu dan hanya bisa dilakukan menggunakan pipa. Pada konstruksi perpipaan yang banyak digunakan pada industry dilakukan dengan system penyambungan las. Sambungan las merupakan bagian yang paling rawan terjadi kegagalan pada komponen mesin/konstruksi karena terjadi perubahan sifat material akibat pengaruh panas. Sehingga efek dari pengelasan ini menghasilkan tegangan sisa tarik yang berpengaruh terhadap ketahanan korosi material. Maka dilakukan proses shot peening yaitu proses penembakan bola baja pada permukaan material untuk menginduksi tegangan sisa tekan pada permukaan material sehingga menambah kekerasan dan ketahanan korosi pada material meningkat. Proses shot peening ini dilakukan dengan variasi tekanan yaitu: 2 bar; 4 bar; 6 bar; dan 8 bar, dengan bola baja berdiameter 3 mm, jarak penembakan 6 cm dan lama waktu penembakan 10 menit. Hasil kekerasan diambil menggunakan microvickers hardness dengan kedalaman 0,3 mm; 0,5 mm; 0,7 mm dari permukaan material dan laju korosi diukur dengan alat potentiostat / galvanostat (PalmSens Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya tekanan pada proses shot peening maka nilai laju korosinya semakin rendah didapatkan dengan tekanan 8 bar dengan laju korosi 0,070 mmpy, tekanan 6 bar dengan nilai laju korosi 0,162 mmpy, tekanan 4 bar dengan nilai laju korosi 0,398 mmpy, tekanan 2 bar dengan nilai laju korosi 0,703 mmpy dan raw material dengan nilai laju korosi 1,027 mmpy, sedangkan nilai kekerasannya semakin meningkat dengan semakin bertambahnya tekanan, tekanan 8 bar pada titik terdekat dari permukaan didapatkan nilai kekerasan sebesar 365,8 HV, tekanan 6 bar didapatkan nilai kekerasan 301,5 HV, tekanan 4 bar dengan nilai kekerasan 282,7 HV, tekanan 2 bar dengan nilai kekerasan 271,3 HV dan raw material nilai kekerasannya sebesar 197,6 HV. Hal ini dikarenakan Shot Peening menginduksikan tegangan sisa tekan berupa deformasi plastis yaitu dimple pada permukaan material, sehingga permukaan material mengalami perbaikan butir yang membuat ketahanan korosi dan kekerasannya meningkat.