PEMANFAATAN TEPUNG LARVA BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) UNTUK PEMBUATAN PAKAN LELE SECARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus sp

Main Author: Mahardika Hariyono, Cita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184109/1/Cita%20Mahardika.pdf
http://repository.ub.ac.id/184109/
Daftar Isi:
  • Salah satu sumber protein alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber protein pakan ikan adalah larva BSF (Hermetia illucens). Untuk mengurangi biaya produksi pembudidaya dalam pembuatan pakan terapung, maka diperlukan metode yang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan penggunaan mesin ekstruder. Salah satu teknologi pengapungan pakan yang sederhana adalah metode pengapungan non-ekstruksi, yaitu fermentasi menggunakan kapang Rhizopus sp. Penggunaan Rhizopus sp. diharapkan dapat memperbaiki karakteristik fisik dan kimia, serta dapat meningkatkan pertumbuhan pada ikan. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan rancangan acak lengkap faktorial (RAL Faktorial) dengan 2 faktor yaitu dosis inokulum sebanyak 1%, 2%, dan 3% dan waktu fermentasi bervariasi yaitu pada 30, 40, dan 50 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan dosis inokulum dan waktu fermentasi yang optimal adalah pada perlakuan dosis inokulum sebanyak 3% dan waktu fermentasi 50 jam. Pada parameter karakteristik fisik, massa jenis yang dihasilkan sebesar 0,87, daya apung sebesar 83,33%, dan stabilitas sebesar 92,38%. Pada parameter karakteristik fisik, massa jenis yang dihasilkan sebesar 0,87, daya apung sebesar 83,33%, dan stabilitas sebesar 92,38%. Pada parameter karakteristik kimia protein yang dihasilkan sebesar 29,72%, lemak 27,23%, serat 11,01%, karbohidrat 19,50%, kadar air 6,06%, dan abu 7,46%. Pengujian pakan terhadap pertumbuhan pakan ikan lele menunjukkan perlakuan terbaik adalah pakan F4 dengan nilai parameter pengamatan yang dihasilkan antara lain pertumbuhan berat ikan sebesar 19,7 gram; rasio konversi pakan 1,70; laju pertumbuhan spesifik 0,56%; rasio pemanfaatan protein 0,611%; dan kelulushidupan sebesar 100%.