"KOLABORASI ANTARAKTOR DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BROSEM (Studi: Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu)"

Main Author: Yuli Kurnia Putri, Eka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184096/1/Eka%20Yuli%20Kurnia%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/184096/
Daftar Isi:
  • "Penelitian ini fokus pada kolaborasi antaraktor dalam program pemberdayaan UMKM Brosem di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu. Aktor yang terlibat dalam proses kolaborasi adalah Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu, Dinas Pariwisata Kota Batu, PT. Telkom Sub Area Malang dan Petani Apel Makmur Selecta. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Brosem adalah terbatasnya modal, penguasaan ilmu pengetahuan teknologi rendah, minimnya kualitas SDM, pemasaran dan kemitraan. UMKM Brosem merupakan satu-satunya industri olahan sari apel di Kota Batu yang menjadi model percontohan pemberdayaan masyarakat bagi usaha mikro lainnya. Kategori program pemberdayaan yang dilakukan oleh UMKM Brosem adalah program pemberdayaan dalam kegiatan produksi dan kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penulis menggunakan teori governance dengan menggunakan konsep Collaborative Governance milik Ansel dan Gash sebagai pisau dalam menganalisa. Terdapat empat indikator dalam konsep Collaborative Governance yakni kondisi awal, desain kelembagaan, kepemimpinan fasilitatif dan proses kolaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antaraktor terbukti berhasil untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di UMKM Brosem. Selain berhasil untuk menyelesaikan permasalahan di UMKM Brosem, dengan adanya kolaborasi tersebut bisa untuk melestarikan aset Kota Batu dan memberdayakan masyarakat setempat sehingga lebih memiliki persebaran manfaat yang luas. Pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi antaraktor dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kondisi awal menunjukkan bahwa terdapat ketidakseimbangan SDA yang dimiliki oleh UMKM Brosem dan aktor yang terlibat. Adanya ketidakseimbangan sumber daya dari masing-masing aktor, memicu untuk melakukan sebuah upaya yang mendukung proses kolaborasi. Desain kelembagaan yang baik dengan adanya pertemuan secara rutin, adanya sosok pemimpin fasilitatif yang bisa menjadi mediator dalam penggerak, dan rangkain proses kolaborasi menjadi faktor pendukung keberhasilan dalam sebuah kolaborasi antaraktor. Keyword: Collaborative Governance, Pemberdayaan, UMKM Brosem"