PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK PADA SERAT BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER) TERHADAP KEKUATAN TARIK BERMATRIK EPOXY

Main Author: Asari, Allen
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184092/1/Allen%20Asari.pdf
http://repository.ub.ac.id/184092/
Daftar Isi:
  • Tingginya limbah sisa penggunaan serat sintetis dalam industri manufaktur meningkat dalam 10 tahun terakhir dan dihasilkan limbah sebesar 40% dari bahan yang digunakan. Hal tersebut berbahaya bagi lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan tersebut menyebabkan perlunya pemilihan material yang eco-friendly. Sehingga pemilihan serat alam yang digunakan untuk penguat komposit mulai dikembangkan dan mendapatkan perhatian lebih. Bambu petung (Dendrocalamus asper) merupakan salah satu bambu yang ada di Indonesia dan ketersediaanya sangat melimpah. Selain itu bambu petung memiliki kekuatan yang baik sehingga berdasarkan karakteristiknya dan ketersediaannya mampu dijadikan sebagai bahan penguat komposit. Pada penelitian ini penguat komposit yang digunakan ialah serat bambu petung tanpa perlakuan dan serat bambu petung yang dipanasakan menggunakan gelombang ultrasonik dan diberi perendaman NaOH 6% dengan temperatur 50°C, 60°C dan 70°C selama 30 menit. Metode pembuatan komposit yang digunakan adalah metode vacuum assisted resin infusion. Pengujian tarik dilakukan pada spesimen komposit berpenguat serat bambu petung sesuai standar ASTM D638-01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur pemanasan gelombang ultrasonik menghasilkan nilai kekuatan tarik komposit yang semakin tinggi dikarenakan adhesi antara serat dengan matriks epoxy yang semakin baik. Namun peningkatan temperatur lebih lanjut menyebabkan serat menjadi kering dan mengalami kerusakan. Kekuatan tarik tertinggi didapat pada komposit dengan perlakuan pemenasan 60°C sebesar 186,657 MPa selanjutnya Komposit berpenguat serat bambu petung dengan perlakuan gelombang ultrasonik bertemperatur 70°C memliki kekuatan tarik sebesar 145,627 MPa; Komposit berpenguat serat bambu petung dengan perlakuan gelombang ultrasonik bertemperatur 50°C memliki kekuatan tarik sebesar 135,683 MPa; Komposit berpenguat serat bambu petung tanpa perlakuan gelombang ultrasonik memliki kekuatan sebesar 97,366 MPa.. Berdasarkan analisa melalui hasil SEM dan foto makro menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan mengurangi cacat pull out dan debonding pada patahan komposit karena semakin meningkatnya adhesi antara serat dengan matriks epoxy. Selain itu hasil uji wettability juga menunjukkan bahwa kemampubasahan antara serat dengan matriks epoxy semakin baik seiiring meningkatnya temperatur pemanasan gelombang ultrasonik.