Efek Sudut Chamfer terhadap Kekuatan Puntir Sambungan Las Gesek Beda Diameter Al-Mg-Si

Main Author: Bimasakti Muda, Aldo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/184071/1/ALDO%20BIMASAKTI%20MUDA.pdf
http://repository.ub.ac.id/184071/
Daftar Isi:
  • "Solid State Welding memiliki banyak macam pengelasan, salah satunya adalah Continous Drive Friction Welding (CDFW). Prinsip kerja CDFW memanfaatkan panas akibat gesekan mekanika yang terjadi dari spesimen yang bergerak dan yang stasioner, tetapi di CDFW tidak terjadi peleburan base metal dan tidak ada filler yang digunakan. Hasil dari gesekan ini menyebabkanpermukaan yang bergesekan mengalami pengikatan atom akibat melakukan kontak mekanis tersebut.Daerah tersebut dinamakan Heat Affected Zone (HAZ), daerah ini dipengaruhi oleh seberapa besar heat input yang nantinya akan mempengaruhi juga hasil sambungan seperti apa. Metode pengelasan ini merupakan suatu pilihan metode untuk penyambungan jenis logam yang sama (similar) maupun jenis logam yang berbeda (dissimilar). Variasi sudut chamfer pada sisi diam mempengaruhi hasil kekuatan puntir pada Al-Mg-Si. Pada penelitian kali ini, data-data yang didapatkan adalah nilai kekuatan puntir dan temperatur pada saat proses pengelasan. Pada penelitian ini dengan tekanan hidrolik awal sebesar 50 bar dan tekanan hidrolik akhir sebesar 400 bar menghasilkan sambungan las gesek yang memiliki kekuatan puntir tertinggi sebesar 188,93 MPa dihasilkan oleh spesimen dengan sudut chamfer 30°, lalu kekuatan puntir terendah sebesar 151,56 MPa dimiliki oleh spesimen dengan sudut chamfer 90°. Hal itu dipengaruhi oleh fenomena berupa panas yang masuk (heat input) yang terjadi pada saat pengelasan yang disebabkan beda luas bidang kontak saat pengelasan akibat variasi beda sudut chamfer."