Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas Pada Jalur Pedestrian Di Sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus Grab
Main Author: | Fazrina, Adinda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/184038/1/ADINDA%20FAZRINA.pdf http://repository.ub.ac.id/184038/ |
Daftar Isi:
- Untuk mendukung perkembangan jaringan transportasi umum di DKI Jakarta, dikembangkan beberapa kawasan dengan konsep kawasan berorientasi transit atau kawasan transit oriented development (TOD), salah satunya adalah kawasan TOD Lebak Bulus. Jenis kawasan tersebut memiliki tujuan antara lain untuk meningkatkan penggunaan kendaraan tidak bermotor seperti berjalan kaki dan bersepeda. Oleh sebab itu kualitas jalur pedestrian memiliki peran penting bagi sebuah kawasan TOD. Setiap warga kota, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak atas kesetaraan. Namun kesetaraan tidaklah sama dengan kesamaan. Meski jumlahnya yang banyak, penyandang disabilitas masih mendapatkan perhatian yang kurang dalam pemenuhan haknya, salah satunya hak atas lingkungan yang mudah diakses. Secara umum, jalur pedestrian merupakan fasilitas publik yang seharusnya mencerminkan konsep aksesibilitas. Lokasi jalur pedestrian yang berada di sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus sebagai kawasan transit membuat aspek aksesibilitas lebih krusial lagi sebab salah satu atribut yang menjadi prioritas pengguna pada kawasan transit adalah aksesibilitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas jalur pedestrian di sekitar stasiun MRT Lebak Bulus Grab. Metode yang digunakan merupakan metode kombinasi kualitatif dengan kuantitatif. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan observasi lapangan mengenai kondisi objek penelitian dan kesesuaiannya dengan tolak ukur acuan. Setelah itu dilakukan pengambilan data kuantitatif melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui pendapat penyandang disabilitas, orang tua, guru, dan pendamping penyandang disabilitas tentang kondisi aksesibilitas pada lokasi penelitian. Hasil dari observasi lapangan dan data dari kuesioner dianalisis bersama untuk mengetahui tingkat aksesibilitas jalur pedestrian dan fasilitas-fasilitas di sekitar stasiun. Hasil analisis digunakan sebagai masukan guna memperbaiki atau menyempurnakan objek yang dikaji. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa jalur pedestrian di sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus sudah cukup aksesibel bagi penyandang disabilitas, namun belum optimal. Hal tersebut disebabkan masih adanya beberapa hambatan yang dapat ditemui penyandang disabilitas di sepanjang jalur pedestrian, serta pada elemen dan fasilitas pendukungnya seperti lebar jalur pedestrian yang belum cukup untuk mengakomodasi dua kursi roda dari arah berlawanan, atau tidak adanya ubin pemandu yang dapat menyebabkan tuna netra tersesat atau berjalan menuju tempat berbahaya. Saran yang dapat disampaikan untuk pihak pengelola dan pengembang kawasan TOD di DKI Jakarta adalah untuk melakukan perbaikan serta penyempuranaan elemen jalur pedestrian serta fasilitas pendukungnya untuk meningkatkan aspek aksesibilitas sesuai hasil penelitian. Perbaikan dan penyempurnaan jalur pedestrian serta fasilitas pendukungnya dapat dilakukan sesuai urutan tingkat aksesibilitas agar memprioritaskan elemen dan fasilitas yang memiliki banyak ketidaksesuaian untuk segera diperbaiki. Saran untuk mahasiswa dan akademisi adalah untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ruang dan fasilitas yang berada di dalam stasiun MRT sebab penelitian ini hanya berfokus pada ruang di luar Stasiun MRT Lebak Bulus Grab.